Soloraya
Sabtu, 5 Maret 2016 - 21:10 WIB

BALAPAN LIAR BOYOLALI : Jalan Dipasangi Pagar, Balapan Liar Tetap Marak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu masuk menuju overpass tol soker di Desa Pandean, Ngemplak, Boyolali, ditutup dengan bambu dan seng karena sering dijadikan lokasi balapan liar, Jumat (4/3/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Balapan liar di Tolo Solo-Kertosono di wilayah Ngemplak, Boyolali tetap marak meski pagar pembatas telah dibangun.

Solopos.com, BOYOLALI – Upaya pemerintah desa (Pemdes) Pandean, Ngemplak, Boyolali memberantas aksi balapan liar yang kerap terjadi di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) dengan memasang pagar di pintu utama masuk jalan tol ternyata tidak efektif.
Pagar berupa bambu banyak dirusak sehingga kendaraan roda dua masih bisa masuk ke dalam.

Advertisement

Kepala desa (kades) Pandean, Sukasno, mengatakan di Pandean ada dua lokasi yang sering dijadikan tempat balapan liar. Kedua lokasi itu berada di sisi barat dan utara overpass tol Soker.

“Setelah proyek pembangunan tol berhenti sementara karena pembangunan overpass sudah selesai sekarang dimanfaatkan lokasi balapan liar,” ujar Sukasno saat dihubungi solopos.com, Jumat (4/3/2016).

Sukasno mengatakan maraknya balapan di tol Soker sangat merasahkan warga dan menimbulkan banyak terjadinya tindak kriminal seperti pelecehan seksual, perampasan hingga penodongan. Kejadian itu membuat warga yang tinggal dekat lokasi jalan tol menjadi takut.

Advertisement

“Kami langsung mengusulkan kepada kontraktor pembangunan jalan tol Soker di Pandean agar menutup pintu masuk utama menuju ke jalan tol,” kata dia.

Ia mengatakan usulan penutupan jalan itu diungkapkan saat menggelar rapat bersama antara kades dan penanggungjawab pembangunan tol Soker di Ngemplak. Usulan itu akhirnya dipenuhui dengan memasang pagar seng setinggi 1,5 meter di sisi utara dan sisi barat dengan pagar bambu di pintu masuk jalan tol.

“Penutupan jalan itu ternyata tidak efektif kendaraan dua masih bisa masuk ke lokasi tol soker sisi barat. Mereka masuk dengan cara merusak pagar bambu,” ujar dia.

Advertisement

Menurut dia, seharusnya kontraktor menutup pintu utama masuk tok soker sisi barat dengan pagar seng supaya tidak bisa dijebol. Ia khawatir kalau pintu utama tidak ditutup orang dari luar Desa Pandean banyak datang di Pandean untuk menggelar balapan liar.

“Kami tidak ingin balapan liar di tol Soker Pandean jadi budaya. Seharusnya selain di pasang pagar kontraktor harus menempatkan satu orang penjaga,” kata dia.

Seorang warga Desa Pandean, Widayat Spuutro, mengaku resah dengan maraknya balapan liar di tol Soker. Ia meminta kepada polisi menggelar razia rutin balapan liar terutama pada malam Sabtu karena banyak anak-anak muda menggelar balapan liar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif