Soloraya
Minggu, 7 Juni 2020 - 13:00 WIB

Balik ke Perantauan Tanpa Surat, Warga Wonogiri Andalkan Google Maps Lewat Jalan Kampung

M. Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Solopos/Whisupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI – Arya, 30, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, nekat kembali ke perantauan di Tangerang, Banten, tanpa membawa surat apapun. Perantau asal Wonogiri itu kembali setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

Pada Minggu (31/5/2020) pukul 20.00 WIB, ia bersama tiga temannya balik ke perantuan menggunakan mobil. Dia tidak membawa surat apapun saat kembali ke Tangerang.

Advertisement

Dari Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, perantau Wonogiri itu memulai perjalanan dengan melintasi tol. Pada Senin (1/6/2020), pukul 04.00 WIB, ia sampai di Gerbang Tol Karawang Barat. Di sana semua kendaraan diarahkan keluar dari jalan tol.

"Saat itu saya sempat khawatir, karena hanya nekat saja tidak membawa surat apapun. Sudah sampai Karawang kalau mau balik ke Wonogiri tanggung," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/6/2020).

Advertisement

"Saat itu saya sempat khawatir, karena hanya nekat saja tidak membawa surat apapun. Sudah sampai Karawang kalau mau balik ke Wonogiri tanggung," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/6/2020).

Terciduk Indehoi di Hotel Melati Klaten, 5 Pasangan Kumpul Kebo Cuma Disanksi Wajib Lapor

Pakai Google Maps

Lantaran jalan protokol bagian utara ditutup, ia dan temannya memutuskan mencari jalan alternatif di perkampungan. Ia hanya mengandalkan petunjuk Google Maps. Aplikasi tersebut menyediakan tanda jalur mana saja yang ditutup.

Advertisement

Setelah masuk tol, perjalanan tiga perantau dari Wonogiri itu lancar sampai ke Karawaci. Di sekitar kawasan Jakarta ada pengecekan penggunaan masker oleh petugas, tetapi hanya sekali.

Arya mengtakan balik ke perantauan karena alasan ekonomi dan tanggung jawab pekerjaan. Jika tidak segera bekerja ia bisa kehilangan pekerjaan. Meskipun Tangerang masih menerapkan PSBB, konidisi di sana sudah seperti biasa.

"Yang banyak mudik itu pekerja harian lepas. Untuk pekerja pabrik masih bertahan di sini. Sebagian teman sudah ada yang balik dan ada yang belum," kata Arya.

Advertisement

Waspada Superspreader! Faktor Utama Penyebaran Virus Corona 

Arya adalah perantau Wonogiri yang bekerja di proyek pembangunan dan berdomisili di Karawaci. Akibat wabah Covid-19, tempat kerjanya menghentikan aktivitas.

Lantaran tidak punya pekerjaan lain, pada awal April 2020 sebelum PSBB berlaku, dia mengajak keluarganya mudik ke Wonogiri.

Advertisement

Uang hasil kerja di perantauan menjadi bekal bertahan hidup di kampung. Pertengahan Ramadan, proyek pembangunan di Karawaci kembali berjalan. Namun, Arya memilih balik setelah Lebaran tanpa mengajak annggota keluarganya.

Ditemukan Mengapung di Tepi Bengawan Solo, Jenazah Satpam Cantik Sragen Masih Berseragam Lengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif