Soloraya
Senin, 8 April 2013 - 16:21 WIB

BALITA HILANG : Hilang 4 Hari, Balita di Klaten Ditemukan Tewas Membusuk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Korban Dina Oktavia saat akan dimakamkan, Senin (8/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Korban Dina Oktavia saat akan dimakamkan, Senin (8/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Dina Oktavia, balita berusia dua tahun asal Dusun Gatak, Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Klaten, yang hilang sejak Kamis (4/4/2013) lalu akhirnya berhasil ditemukan, Senin (8/4/2013).

Advertisement

Balita itu ditemukan sudah membusuk di antara tumpukan sampah pada parit yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Tubuh balita itu kali pertama diketahui oleh sejumlah petani yang sedang menanam padi area persawahan di Dusun Jebugan, Desa Kujon, sekitar pukul 11.00 WIB.

“Saat itu para petani sudah mencium bau busuk, tetapi mengira bau itu berasal dari binatang yang mati. Setelah dicek, ternyata sumber bau itu berasal dari jasad bocah itu,” terang Suparno, 50, warga yang mengevakuasi jasad bocah malang itu saat ditemui wartawan di rumah duka.

Jasad Dina ditemukan dalam kondisi tertelungkup di antara tumpukan sampah di parit. Dari permukaan, tubuhnya memang tidak kelihatan. Namun, tangan bocah malang keluar di sela-sela tumpukan sampah. “Kebetulan saya yang meraih tubuhnya lalu membopongnya ke rumah orangtuanya,” ujar warga Dusun Karangasem, Desa Kajen, yang bersebelahan dengan Desa Kujon ini.

Advertisement

Hal senada juga dikemukakan Haryono, 45, warga lainnya. Menurutnya, cukup banyak sampah yang menumpuk di parit tersebut. Mulai dari sampah plastik hingga potongan pelepah pisang memenuhi permukaan parit. Dia menduga banyaknya sampah yang menumpuk tersebut membuat proses pencarian korban yang dilakukan selama berhari-hari tidak membuahkan hasil.

“Saat ditemukan, tubuhnya sudah menggelembung. Perutnya sudah membesar dan mengeluarkan bau tak sedap,” paparnya.

Berita penemuan jasad balita tersebut sudah menyebar ke telinga warga sekitar. Mereka berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk melihat tubuh korban secara langsung. Ibu korban, Winarsih, 40, tampak shock setelah mengetahui anak bungsunya ditemukan tewas. Sejumlah aparat polisi yang tiba di lokasi segera mengindentifikasi jasad korban dan mewawancarai sejumlah saksi. Jasad korban selanjutnya dikebumikan di permakaman umum desa setempat.

Advertisement

Pencarian korban sebelumnya sudah dilakukan Tim Search And Rescue (SAR) Klaten dan Solo dengan menyisir parit dan saluran irigasi sejauh sekitar 10 kilometer. Pencarian korban selama tiga hari sejak Kamis petang terpaksa dihentikan pada Minggu (7/4/2013) karena tidak membuahkan hasil.

“Setelah kami telusuri, kami tidak menemukan tanda-tanda adanya korban hanyut. Makin ke bawah, aliran makin sempit jadi kami memutuskan untuk menghentikan pencarian,” ujar Koordinator Bidang Operasional SAR Klaten, Irwan Santoso.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif