SOLOPOS.COM - Lokasi ditemukannya Nanda di gorong-gorong dekat rumahnya (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Lokasi ditemukannya Nanda di gorong-gorong dekat rumahnya (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Bocah berusia lima tahun tewas dengan posisi masih terhimpit di gorong-gorong depan rumah warga di Dukuh Bakung, Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Senin (1/7/2013) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebelum tewas, bocah malang itu diketahui tengah bermain bersama rekannya di sekitar gorong-gorong berukuran sekitar 50 sentimeter. Saat kejadian, kondisi aliran air di parit tersebut sangat deras pasca-hujan lebat. Menurut salah satu saksi mata, Toyo, saat ditemukan warga, posisi tubuh bocah laki-laki bernama Nanda itu miring dan sudah tak bernyawa.

Toyo menambahkan kejadian itu bermula saat Nanda dan rekannya bermain di sekitar gorong-gorong yang tepat berada di belakang rumah barunya di Dukuh Bakung, Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo. Sementara, ibunya, Tini, sibuk mengurusi para tukang yang tengah melakukan finishing rumah baru mereka.

Sekitar pukul 14.30 WIB, rekan Nanda berteriak memanggil para tukang yang tengah memperbaiki rumah dan mengabarkan kalau rekannya terseret arus hingga masuk gorong-gorong. Warga kemudian mencari bocah malang tersebut. Saat gorong-gorong disoroti dengan senter, ternyata tubuh Nanda tersangkut di dalamnya sehingga aliran air tersumbat.

Warga kemudian berusaha membongkar gorong-gorong dengan cara menyongkelnya. Selang 20 menit warga membongkar gorong-gorong, nahas, Nanda ditemukan sudah tak bernyawa dengan tubuh kaku.

“Sebelum menyongkel gorong-gorong, kami juga menyumbat aliran air supaya enggak masuk ke gorong-gorong itu,” tandas Toyo.

Warga Dukuh Bakung yang juga pegawai Kecamatan Sambirejo, Untung Darmadi, Selasa, menambahkan Nanda merupakan putra kedua pasangan Tini dan Birin. Ia tinggal bersama  ibunya di Dukuh Manukan, Desa Kadipiro, Sambirejo. Sementara, ayahnya bekerja di Jakarta. Orangtuanya tengah membangun rumah di Dukuh Bakung dan rencananya segera ditempati, karena sudah memasuki proses finishing.

Untung menambahkan, setelah dievakuasi warga, jenazah Nanda dimakamkan di TPU Dukuh Manukan, Kadipiro, Selasa Pagi. Pemakaman bocah malang itu menunggu ayahnya yang datang dari Jakarta.

“Sebelum kejadian itu, sini [Desa Sambirejo] memang hujan deras. Kejadian ini baru pertama ini terjadi dan semoga enggak akan ada kejadian lain lagi,” tandasnya.

Kepala Puskesmas Sambirejo, Sri Herawati, membenarkan kejadian tewasnya bocah laki-laki bernama Nanda tersebut. Berdasarkan hasil visum luar tidak ditemukan luka fisik di tubuh Nanda. Bocah laki-laki itu diduga tewas akibat paru-parunya kemasukan air terlalu banyak saat masih berada di dalam gorong-gorong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya