Soloraya
Kamis, 3 September 2020 - 13:30 WIB

Bandel Tak Terapkan Protokol Kesehatan, Izin Usaha di Wonogiri Bakal Dicabut

Rudi Hartono  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mencuci tangan sebelum masuk warung makan di kawasan kota Wonogiri, Rabu (2/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten Wonogiri dapat memberi sanksi lebih tegas dari sekadar teguran lisan/tertulis bagi pemilik tempat publik yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sanksi tegas itu meliputi penghentian kegiatan dan pencabutan izin.

Meski demikian tim Gabungan Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Wonogiri meyakini sanksi tersebut tidak akan diterapkan. Pasalnya, pemilik atau penanggungjawab tempat publik di Wonogiri sejak Covid-19 mewabah sudah menjalankan protokol kesehatan atas kesadaran masing-masing.

Advertisement

Sanksi itu diatur dalam Peraturan Bupati atau Perbup No. 53/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Inilah Sosok Nunggal Si Preman Paling Garang di Solo Selama 36 Tahun Terakhir

Perbup itu sebagai payung hukum pendisiplinan yang dilaksanakan tim gabungan. Sanksi diatur pada Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2). Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar adalah sanksi administrasi.

Advertisement

Inilah Sosok Nunggal Si Preman Paling Garang di Solo Selama 36 Tahun Terakhir

Perbup itu sebagai payung hukum pendisiplinan yang dilaksanakan tim gabungan. Sanksi diatur pada Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2). Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar adalah sanksi administrasi.

Selain teguran lisan dan tertulis, pelanggar aturan dapat dikenai sanksi penghentian sementara dan tetap kegiatan, pencabutan sementara dan tetap izin, dan denda.

Subjek pengaturan dalam regulasi itu meliputi perorangan, pelaku usaha, pengelola, pelaksana, atau penanggungjawab tempat/fasilitas umum. Tempat/fasilitas umum yang dimaksud seperti tempat wisata, perkantoran, industri, sekolah/institusi pendidikan lainnya, stasiun, terminal, toko, pasar modern, warung makan, kafe, pedagang kaki lima, fasilitas layanan kesehatan, dan sebagainya.

Advertisement

Viral Orang Tua Jawa Lahirkan Anak Kembar Albino di Wonogiri, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun, dia meyakini tim gabungan tidak sampai mengenakan sanksi tersebut karena berdasar monitoring mayoritas pengelola/pemilik tempat publik di Wonogiri sudah menerapkan protokol kesehatan. Mereka menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Selain itu tempat duduk diatur sedemikian rupa agar jarak orang yang duduk terjaga.

“Bahkan, warung makan kecil saja juga menyediakan tempat cuci tangan. Saya rasa untuk penerapan protokol kesehatan di tempat publik enggak ada masalah. Yang jadi fokus tim gabungan sekarang ini adalah pendisiplinan perorangan,” kata Waluyo saat dihubungi.

Advertisement

Sejak awal Covid-19 mewabah, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri intensif memonitor tempat-tempat publik untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik.

Tak Pakai Masker, Sri Mulyani Dihukum Menyapu Jalan di Klaten

Monitoring

Saat mendapati tempat usaha yang belum menyediakan fasilitas mencuci tangan, petugas langsung menegur. Pihak terkait pun langsung mematuhinya.

Advertisement

Alhasil, sanksi penghentian kegiatan dan pencabutan izin tidak sampai dikenakan lantaran subjek pengaturan menjalankan kewajiban.

Pantauan Solopos.com, warung-warung makan di kawasan kota Wonogiri telah menyediakan tempat cuci tangan. Pertokoan di sekitar Pasar Kota Wonogiri menyediakan fasilitas yang sama. Salah satu pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi, Baru Toserba, menjalankan protokol kesehatan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan dan petugas satuan pengamanan atau satpam mengecek suhu pengunjung yang akan masuk.

93% Anak Indonesia Alami Gigi Berlubang

Manajer Operasional Baru Toserba Wonogiri, Tanto Satriyo, sebelumnya mengklaim menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung harus memakai masker. Jika tak memakai masker petugas melarang masuk.

Apabila ada pengunjung yang melepas masker saat di dalam toserba, petugas langsung menegur dan memintanya memakai masker. Pengunjung juga wajib menjalani proses sterilisasi di bilik antiseptik. Seluruh karyawan pun wajib memakai masker.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif