SOLOPOS.COM - ilustrasi (antara)

ilustrasi (antara)

Solo (Solopos.com) –Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo mencoret anggaran kegiatan buka puasa bersama senilai Rp 250 juta yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) melalui RAPBD-Perubahan (RAPBD-P).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai informasi, disebutkan dalam nota penjelasan Walikota tentang APBD-P khususnya untuk urusan wajib pemberdayaan masyarakat desa dan kota kegiatan buka bersama senilai Rp 250 juta lebih. Anggaran ini selanjutnya dicoret tim Banggar lantaran dinilai tak masuk akal.

Anggota tim Banggar, M Rodhi menuturkan, setelah mencermati nota penjelasan Walikota, Banggar sepakat mencoret kegiatan buka puasa bersama yang anggarannya mencapai Rp 250 juta lebih.

“Kegiatan buka puasa bersama ini masuk dalam urusan pemberdayaan masyarakat desa dan kota. Jadi yang menangani anggaran ini bisa Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB atau Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda,” ujarnya, Jumat (12/8/2011).

Rodhi menambahkan, bukan hanya anggaran buka bersama yang dicoret namun pihak Banggar langsung melakukan pencoretan di tingkat program. “Karena kami menilai program buka puasa bersama tidak masuk akal ya langsung kami coret saja programnya. Apalagi kalau anggaran itu pengajuannya baru sekarang, menjadi lebih tidak masuk akal lagi,” sambung Rodhi.

Dengan masih dininya pembahasan anggaran perubahan, Rodhi menambahkan, paling cepat anggaran yang dimaksud baru bisa direalisasikan pada September nanti. “Kalau anggaran baru selesai dibahas September nanti kemudian direalisasikan di bulan yang sama, lantas gunanya apa? Saat itu ya sudah tidak masuk Bulan Puasa lagi. Apa ya buat puasa Senin-Kamis saja,”  imbuh dia.

Dimintai konfirmasi, Kepala Bapermas P3A, Widdi Srihanto membantah telah mengajukan usulan anggaran senilai Rp 250 juta untuk buka puasa bersama. “Saya tidak pernah mengajukan anggaran buka puasa bersama. Apalagi dengan nilai yang sedemikian besarnya. Kalau memang saya anggarkan dana itu lebih baik uangnya saya gunakan untuk buka puasa bersama teman-teman wartawan,”  tandasnya.

Widdi menambahkan, usulan Rp 250 juta untuk kegiatan buka bersama yang tercantum dalam nota penjelasan Walikota diajukan oleh pihak Kesra. Widdi mengatakan, saat bagian sosial masih belum dipisah dari Bapermas (saat masih Dinas Kesejahteraan Rakyat Pemberdayaan Perempuan dan KB-red memang ada alokasi anggaran untuk buka bersama. Namun setelah bagian sosial tidak ada, Bapermas tak lagi menganggarkan kegiatan tersebut.

“Dulu saat Bapermas masih ada bagian sosialnya, ya memang ada kegiatan buka puasa bersama dengan masyarakat miskin. Sekarang sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Anggota Komisi I DPRD, Marhaeni mengungkapkan setelah dicoret di tingkat Banggar, Bagian Kesra tidak berani lagi mengajukan kegiatan yang sama di tingkat komisi. “Setelah dicoret di Banggar, kegiatan buka bersama sudah tidak diajukan lagi ke komisi I. Lagipula kegiatan itu sangat tidak masuk akal, apa ya benar belasan ribu fakir miskin di Kota Solo akan kejatah dana itu,” ujar Marhaeni.

Ditambahkannya, dengan jumlah fakir miskin sebanyak 18.290 orang maka satu orang mendapat jatah makan dan minum senilai Rp 13.600. “Nah daripada memberi makan fakir miskin sedemikian banyak sementara anggaran kita sedang mepet, lebih baik uangnya digunakan untuk membiayai program lain yang lebih bermanfaat seperti PKMS atau BPMKS,” jelas Marhaeni.

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya