Soloraya
Kamis, 10 Januari 2013 - 10:42 WIB

Bangjo Mati, Lalin Simpang Empat Bendogantungan Kacau

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi lalu lintas di Jl Jogja-Solo tepatnya di simpang empat Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan, tampak semrawut dikarenakan matinya traffic light atau lampu bangjo, Kamis (10/1/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Kondisi lalu lintas di Jl Jogja-Solo tepatnya di simpang empat Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan, tampak semrawut dikarenakan matinya traffic light atau lampu bangjo, Kamis (10/1/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Kondisi lalu lintas di Jl Jogja-Solo tepatnya di simpang empat Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan, semrawut dikarenakan matinya traffic light atau biasa disebut lampu bangjo, Kamis (10/1/2013).

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, matinya lampu bangjo itu terjadi di empat penjuru. Hal itu membuat semua kendaraan dari empat penjuru menerobos simpang empat. Kepadatan lalu lintas tampak di tengah-tengah simpang empat itu.

Tidak adanya petugas dari Satlantas Polres Klaten atau Dinas Perhubungan (Dishub) di lokasi membuat kondisi lalu lintas kian semrawut.

“Biasanya kendaraan dari arah Solo atau Jogja melaju dengan kecepatan tinggi. Hal itu membuat kami yang melaju dari arah Wedi kesulitan untuk menyeberang jalan. Kami khawatir terjadi kecelakaan lalu lintas akibat matinya lampu bangjo itu,” terang  salah seorang pengguna jalan, Anto, 29.

Advertisement

Ulah Warga

Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sudiyarsono, mengatakan matinya lampu bangjo tersebut merupakan keusilan dari warga setempat. Pihaknya mengaku belum mengetahui motivasi warga setempat yang mematikan lampu lalu lintas tersebut.

“Kemungkinan warga setempat itu berpendapat kalau lampu itu dimatikan akan berdampak pada kelancaran lalu lintas. Padahal hal itu justru membahayakan pengguna jalan,” papar Sudiyarsono.

Advertisement

Dia menambahkan, ulah warga setempat yang mematikan lampu bangjo itu sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung memerintahkan petugas untuk menghidupkan kembali lampu bangjo itu.

“Selama ini sakelar untuk mematikan dan menghidupkan lampu itu memang mudah dijangkau warga. Ke depan kami akan mengunci sakelar itu dengan gembok,” papar Sudiyarsono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif