SOLOPOS.COM - Penyandang difabel dari Komunitas Difabel Solo mencoba akses jalan di Pasar Klewer Solo, Rabu (8/3/2017). (Muhammad Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer dinilai belum ramah difabel.

Solopos.com, SOLO — Bangunan Pasar Klewer baru dinilai belum ramah untuk difabel. Sejumlah fasilitas yang dibangun tak cukup memadai untuk digunakan penyandang disabilitas.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan hasil uji aksebilitas Komunitas Difabel Solo di Pasar Klewer, Rabu (8/3/2017), akses masuk menuju lantai I atau semi-basement di pintu barat-selatan terlalu curam. Jalan memiliki sudut kemiringan lebih dari 40 derajat, padahal idealnya sudut kemiringan sekitar tujuh derajat.

“Jadi berbahaya sekali dan belum digunakan secara aman, nyaman, dan mandiri. Ini bukan akses tapi hambatan,” kata koordinator tim uji aksesbilitas, Sunarman Sukamto, di Pasar Klewer, Rabu.

Tak hanya itu, belasan orang difabel yang ikut dalam uji tersebut mengeluhkan toilet yang belum ramah difabel. Pintu toilet dinilai terlalu sempit untuk kursi roda. Kloset yang dipasang pun menggunakan model jongkok, bukan duduk.

“Untuk difabel khususnya mereka yang menggunakan kursi roda dan kruk sangat kesulitan untuk jongkok. Kami minta pintu toilet diperlebar dan klosetnya itu duduk. Kemudian diberi hand rail. Jadi ketika teman-teman pindah ke kursi roda itu ada pegangannya. Kalau enggak, bisa terpeleset dan jatuh,” terang Sunarman.

Ia juga menemukan tak ada guidance block untuk kaum tuna netra. Lift pun tidak dilengkapi dengan Braille indicator. “Kami berharap Kota Solo sebagai kota inklusi menyediakan guidance block untuk teman tunanetra. Braille indicator juga bisa ditempel di panel tombol lift dengan menggunakan mika,” ujar dia.

Direktur Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) itu menilai dari temuannya mengindikasikan Kota Solo belum konsisten untuk mewujudkan kota inklusi.

“Saya pikir kalau tidak ada perbaikan ya Pasar Klewer tidak ramah untuk difabel. Artinya, pembangunan masih meminggirkan difabel,” tutur Sunarman.

Temuan-temuan itu, lanjut Sunarman, akan dirumuskan ke dalam rekomendasi beserta perbaikan yang perlu dilakukan. Rekomendasi itu akan diserahkan kepada dinas terkait untuk diteruskan kepada Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Sigit Prakoso, di lokasi uji aksesbilitas, mengatakan Disdag siap mengakomodasi masukan-masukan dari Komunitas Difabel Solo.

“Temuan-temuan yang disampaikan kami dengar, kami catat, dan kami laporkan kepada pimpinan,” kata Sigit.

Pengawas Bangunan dari PT Titi Matra Tujutama, Danis, menjelaskan upaya perbaikan fasilitas yang dinilai belum ramah difabel menunggu koordinasi terlebih dahulu dengan Disdag. “Proses perbaikannya nanti koordinasi dulu dengan dinas,” kata Danis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya