Soloraya
Senin, 16 Agustus 2021 - 09:45 WIB

Bangunan Bersejarah di Solo Ini Jadi Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gapura Gladag menuju Alun-Alun Utara Solo. (Kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat bangunan bersejarah di Solo, Jawa Tengah yang erat kaitannya dengan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, 76 tahun silam.

Seperti diketahui, di Kota Bengawan ini banyak berdiri bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai historis yang tinggi.

Advertisement

Baca Juga:  Meninggal Dunia, Ini Profil dan Perjalanan Karier Gerd Muller

Mulai dari Keraton Surakarta, Bentent Vastenburg, Monumen 45 Banjarsari, dan lain sebagainya.

Advertisement

Mulai dari Keraton Surakarta, Bentent Vastenburg, Monumen 45 Banjarsari, dan lain sebagainya.

Dari banyaknya bangunan bersejarah di Solo, ternyata terdapat satu bangunan yang jadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia, 76 tahun lalu, yakni Gedung Dewan Harian Cabang ’45 yang sekarang dikenal sebagai Gedoeng Djoeang ’45.

Baca Juga: Ini Sederet Bantuan yang Diperoleh Anak Yatim Piatu karena Covid-19

Advertisement
Suasana Kompleks Gedoeng Djoeang ‘45, Jl. Mayor Sunaryo, Kelurahan Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/9/2019). (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Gedung DHC ’45 ini didirkan pada 1880 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya bangunan ini digunakan sebagai bangunan sekolah dan asrama sebagai pelengkap kompleks militer Benteng Vastenburg yang berada tak jauh di depannya.

Baca Juga:  Cara Mengurus KTP Hilang dan Rusak, Mudah dan Tak Usah Panik ya!

Di masa pendudukan Jepang, gedung tersebut sempat dikuasai oleh pasukan Nipon dengan sebutan Senkokan. Setelah berhasil direbut kembali pada masa kemerdekaan, secara berturut-turut gedung tersebut digunakan sebagai panti asuhan, markas kesatuan TNI, kantor pengurus DHC ’45, hingga seperti sekarang ini.

Advertisement

Kini bangunan bersejarah di Solo ini dimiliki Kementerian Pertahanan dan masuk dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB) di Kota Solo.

Baca Juga:  Wah Ada Candi Putih di Tengah Kota Solo, Kamu Tahu?

Dan saat ini Gedung DHC ’45 sudah direnovasi semakin apik pada 2014 hingga 2019 sehingga menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat ke Solo.

Advertisement

Penanggung jawab Gedoeng Joeang ’45 sekaligus Pengelola Beteng Trade Center Solo, Hendri Purwantoro, mengatakan transformasi gedung tersebut merupakan bagian dari revitalisasi.

Baca Juga: Yuk Selfie Sambil Mengenang Sejarah di Gedoeng Djoeang ’45 Solo

“Ide intinya adalah membikin kompleks hang out milenial. Tempat ini kan sudah lama mati, kami coba hidupkan, pelan-pelan. Pengunjung bisa berfoto karena kami sudah siapkan banyak spot,” jelas dia, seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Direktur PT Andalan Property Solo itu mengatakan revitalisasi tak mengubah bangunan asli yang termasuk cagar budaya. Penataan hanya menyasar taman di sekitarnya. Seluruhnya bertema Eropa, menyesuaikan bangunan utama.

Baca Juga:  Ada Mitos Soal Larangan Menikah di Bulan Suro, Ini Menurut Islam!

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif