SOLOPOS.COM - Wali Kota sekaligus Wapres terpilih 2024 Gibran Rakabuming Raka banyak menerima aduan soal kenaikan UKT. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo sekaligus Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka panen aduan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) dari warga maupun warganet. Gibran berkoordinasi dengan para rektor dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Selasa (21/5/2024), aduan itu disampaikan melalui media sosial X kepada @gibran_tweet dan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) akhir-akhir ini. Laporan itu, antara lain meliputi kesulitan membayar UKT dan permohonan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu warga yang mengadu Kurniawan Pujo Ristanto, menjelaskan harus tahun lalu berhenti atau keluar dari proses pendidikan atau drop out (DO) karena tidak bisa membayar UKT. Dia merupakan salah satu mahasiswa berprestasi.

Kemudian salah satunya dosennya menawarkan pinjaman uang dengan perjanjian harus lunas Maret 2024. Dia baru bisa menyisihkan Rp400.000 dari penghasilan guru les dan guru honorer yang honornya di bawah Rp500.000.

“Padahal utangnya Rp7 juta, saya bingung sekali pak soalnya ada tanda tangan dengan meterai. Dan saya sudah hopeless banget soalnya risikonya ditahan, saya harus bagaimana ya? Soalnya saya tidak punya aset sama sekali yang bisa dijual pak,” jelas dia.

Warga lain, Enda Ninta, meminta bantuan Gibran membayar uang kuliah. Bapaknya sudah meninggal dunia sebelum membayar SPP tetap. Ibunya tidak memiliki uang untuk membayar Rp4.232.500.

“Saya tinggal skripsi saja pak, mohon bantuannya Pak Gibran saya harap saya bisa mendapatkan bantuan dari bapak biar saya tidak putus kuliah,” papar dia.

Warga lainnya, Kristiynto menjelaskan kurang dua semester untuk bisa lulus kuliah. Namun harus berhenti karena terkendala uang. Dia meminta bantuan kepada Gibran supaya mendapatkan beasiswa untuk menuntaskan kuliahnya.

Sementara itu, Warsiti memohon pinjaman uang untuk membiayai kuliah anaknya supaya tidak DO. Anaknya ditarget lulus dalam satu tahun ke depan. “Nanti kalau sudah kerja, saya kembalikan. Kalau diperbolehkan saya juga cicil, sekali lagi saya minta maaf mas,” ungkap dia.

Ditemui terpisah, Gibran mengatakan sudah menerima aduan terkait UKT dari warga. Gibran menindaklanjuti aduan warga dengan berkoordinasi dengan kementerian dan para rektor terkait.

“Pasti banyak orang tua yang pengen anaknya kuliah selesai S1. Makanya ke depan warga harus kami bantu dengan bantuan-bantuan yang sudah ada misalkan KIP Kuliah maupun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan [LPDP],” papar dia kepada wartawan.

Gibran mengatakan ingin bantuan KIP Kuliah dan LPDP tepat sasaran dan cakupannya lebih luas. Gibran sedang menyiapkan program bantuan pendidikan untuk pemerintahan berikutnya yang dipimpin Prabowo Subianto-Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya