SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan warga membersihkan rumpun bambu yang menyangkut di jembatan Sungai Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Jumat (4/2/2022). (Istimewa/BPBD Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 101 jiwa yang tinggal di 8 kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengungsi karena rumah mereka terdampak banjir akibat dari hujan lebat pada Kamis (3/3/2022).

Berdasarkan data dari BPBD Klaten, banjir terjadi di Kecamatan Tulung, Polanharjo, Karanganom, Pedan, Ceper, Karangdowo, serta Juwiring. Sebanyak 101 jiwa sempat mengungsi dan tersebar di beberapa desa, yakni Desa Kaligawe dan Lemahireng, Kecamatan Pedan serta Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tadi malam dan pagi ini warga yang sempat mengungsi telah kembali dan melakukan bersih-bersih di rumah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga : Debit Air Sungai Meningkat, Beberapa Wilayah di Klaten Kebanjiran

Hujan lebat juga mengakibatkan jembatan di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom rusak berat. Kerusakan terjadi gara-gara fondasi jembatan tak kuat menahan derasnya arus sungai. Jembatan menghubungkan Kecamatan Ngawen dan Karanganom tersebut tak bisa digunakan untuk sementara waktu.

Sri Winoto menjelaskan tak ada korban jiwa akibat banjir di beberapa lokasi serta kerusakan infrastruktur. Berdasarkan peringatan dini cuaca BMKG pada Jumat (4/3/2022), wilayah Jawa Tengah terutama di wilauah pegunungan dan Soloraya masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

“Kami tetap mengimbau kepada pemerintah desa dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Khususnya pada puncak musim hujan di Maret ini,” jelas dia.

Baca Juga : Diterjang Arus Sungai, Jembatan Jalan Karanganom-Klaten Ambrol

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengimbau agar aliran sungai tak digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah. Hal itu menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir akibat naiknya debit sungai lantaran diguyur hujan lebat.

“Pembuangan sampah tidak di aliran sungai yang akan menghambat air dan bisa menyebabkan luapan. Rutin membersihkan selokan serta selalu waspada terutama bagi yang tinggal di sekitar sungai dan melakukan upaya mitigasi untuk mencegah kerusakan, kerugian, atau korban jiwa,” urai dia.

Camat Pedan, Marjana, mengatakan dua desa di Pedan sempat kebanjiran pada Kamis sore, yakni Desa Kaligawe dan Lemahireng. Ada warga yang sempat mengungsi. Namun, katanya, banjir sudah surut dan warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah.

Baca Juga : Kebanjiran, Jalan Karanganom Desa Pondok Klaten Ditutup Sementara

“Saat ini warga sudah pulang dan tinggal pembersihan lumpur-lumpur di jalan maupun rumah,” kata dia.

Terkait kerusakan infrastruktur akibat banjir Kamis sore, Marjana mengatakan ada parapet atau pembatas jalan yang ambles. “Kemudian di jembatan Lemahireng ada salah satu sayap jembatan yang tergerus arus sungai. Tetapi jembatan masih bisa dilintasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya