SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalan yang tergenang banjir luapan Sungai Jenes di Pasar Kliwon, Solo, Kamis (16/2/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Banjir semalam dan hari ini Jumat, 17 Februari 2023, yang melanda Kota Solo, Jawa Tengah, mengingatkan pada kejadian serupa pada 1966.

Bencana banjir kali ini melanda 15 kelurahan di empat kecamatan mengakibatkan 18.908 jiwa mengungsi. Hal ini dikarenakan meluapnya Sungai Bengawan Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Memang diketahui, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo pada Jumat (17/2/2023) dini hari terpantau lebih dari 10 meter. Menurut petugas Pos TMA Jurug, Joko Widodo alias Toyib, TMA Bengawan Solo mencapai 10.15 meter pada pukul 00.01 WIB.

“Ini tertinggi selama saya bertugas 5 tahun terakhir,” kata Toyib. Dia mengatakan papan alat ukur TMA hampir tenggelam.

Banjir yang melanda Kota Solo kemarin dan hari ini mengingatkan pada peristiwa serupa pada 1966. Kala itu, banjir besar hampir merendam 75% wilayah di Kota Solo. Hal ini menimbulkan kengerian yang luar biasa. Apalagi 90 orang meninggal dunia akibat banjir besar Solo pada 1966.

banjir besar di solo
Dokumentasi banjir besar di Solo pada 1966 (Istimewa/koleksi www.kitlv)

Berdasarkan catatan dan data yang dihimpun Solopos.com, banjir besar itu berlangsung kurang lebih tiga hari yakni 16-18 Maret 1966 atau tepatnya 57 tahun lalu.

Dari kronologinya, banjir dipicu luapan Sungai Bengawan Solo yang mengakibatkan tanggul-tanggul penahan jebol. Wilayah yang tidak tergenang hanya Kecamatan Laweyan dan Kelurahan Mojosongo. Luasnya wilayah terdampak banjir bandang membuat beberapa area Kota Solo terlihat begitu menyeramkan. Alun-alun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bahkan menjadi seperti kedung.

Banjir besar di Solo tahun 1966 itu juga merendam kantor penting seperti Gedung BNI Unit I, II dan III, serta Kantor Balai Kota Solo, Kantor Pos Solo, Kantor Telkom. Lalu Kantor eks Karesidenan Surakarta, Padar Gede, Kantor Komando Resort Kepolisian 951, dan Gereja Purbayan.

Gereja Kristen di Gladak, Kantor Sub Denpom VII/21, Markas Brigif 4, Pekasmi, dan kantor-kantor lain, juga tidak luput dari genangan banjir bandang Kota Solo itu. Hampir semua wilayah kota yang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan Solo terendam banjir 1,5 meter hingga dua meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya