Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Foto dokumentasi menunjukkan pintu air Waduk Gajah Mungkur yang tengah dibuka beberapa waktu lalu. Perum Jasa Tirta menegaskan banjir yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah di Soloraya tidak terkait elevasi air di waduk atau pembukaan pintu air waduk. (JIBI/SOLOPOS/dok)
Foto dokumentasi menunjukkan pintu air Waduk Gajah Mungkur yang tengah dibuka beberapa waktu lalu. Perum Jasa Tirta menegaskan banjir yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah di Soloraya tidak terkait elevasi air di waduk atau pembukaan pintu air waduk. (JIBI/SOLOPOS/dok)
Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susilardi, memastikan elevasi air waduk masih di bawah batas untuk membuang air dalam jumlah besar dengan membuka pintu air. Saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/1/2013), Winarno menjelaskan elevasi air WGM pada Minggu baru mencapai 134,95 meter dpl. Sementara, sesuai ketentuan pintu air WGM baru akan dibuka jika elevasi air telah mencapai batas 135,30 meter dpl.
“Memang sudah mendekati batas, tapi sampai saat ini belum. Dan, hujan di wilayah hulu juga tidak terlalu deras sehingga permukaan air masih stabil. Jadi PJT belum mempertimbangkan membuka pintu waduk,” tegas Winarno.
Lebih jauh, dia menambahkan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Soloraya akhir pekan lalu disebabkan volume air hujan dari wilayah sekitar yang tinggi bukan lantaran limpasan air WGM. Kendati demikian, Winarno menegaskan pihaknya akan terus memantau ketinggian air dan kondisi cuaca. Jika hujan terus terjadi, terutama di daerah hulu Sungai Bengawan Solo, bukan tidak mungkin pintu waduk akan dibuka.
