Soloraya
Sabtu, 4 Maret 2023 - 12:54 WIB

Banjir di Sragen Surut, Longsor Ancam Rumah di Bantaran Bengawan Solo

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi dapur di pinggir Bengawan Solo yang longsor di Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen, Sabtu (4/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Banjir akibat luapan Bengawan Solo di Sragen sudah surut sejak Jumat (3/3/2023) malam. Posko siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di enam lokasi banjir sudah ditarik. Giliran longsor mengancam rumah di sepanjang bantaran daerah aliran sungai (DAS) tersebut pascabanjir.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono< mengatakan banjir di permukiman sudah surut menyisakan genangan di area persawahan. Semua posko siaga BPBD sudah ditarik, kecuali posko siaga Pandak. Sebelumnya BPBD membuka posko siaga di Dukuh Newung, Pandak, dan Sribit di Kecamatan Sidoharjo.

Advertisement

Selain itu ada jug posko siaga Gabusan Tangkil, Kecamatan Sragen; posko siaga Masjid Tenggak, Sidoharjo; posko siaga Klandungan, Ngrampal; posko siaga Desa Newung, Sukodono; dan posko siaga Desa Padas, Tanon.

“Jumat sore posko Gabusan sudah kami tarik. Tinggal posko di Pandak yang bertahan hingga Jumat malam. Kini ancaman bencana lain berupa longsor di bantaran Bengawan Solo. Seperti longsor di Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, itu sudah lama tetapi tanah masih gerak. Saat surut tanah kemungkinan ambles,” ujarnya.

Agus mengatakan ada banyak rumah di sepanjang bantaran Bengawan Solo yang terancam longsor.

Advertisement

Sementara itu longsor sudah lebih dulu menerjang Dukuh Brojol RT 004, Desa Brojol, Kecamatan Miri. Longsor terjadi pada  Kamis (2/3/2023) saat hujan deras mengguyur. Fondasi rumah warga miskin, Reso Semito,77, ambrol.

“Fondasi rumah yang longsor sepanjang 11 meter ambles dengan kerugian Rp5 juta. Kami mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi,” ujar Agus.

Terpisah, Camat Plupuh, Edy Purwanto, mengatakan Dukuh Jarak, Desa Karanganyar, Plupuh, beberapa kali terjadi longsor. Kemungkinan akan terjadi lagi setelah diterjang banjir. “Diperkirakan setelah surut nanti ada tambahan longsor lagi. Padahal sekarang dapur warga dan kandang sudah ada yang longsor dan tanahnya ambles karena berada di pinggir sungai,” katanya.

Advertisement

Dia mendata ada 12 rumah yang terancam longsor. Selain di Karanganyar, Edy mencatat ada satu rumah di Gedongan, Plupuh, juga longsor pascabanjir. “Kami sudah buat laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo karena sungai jadi kewenangannya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif