SOLOPOS.COM - Kondisi banjir di Desa Ngasinan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (17/2/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com SUKOHARJO — Tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo sejak Kamis (16/2/2023) terus naik. Bahkan pada Jumat (17/2/2023) pukul 05.45 WIB TMA Bengawan Solo tercatat 10,19 meter atau sudah merah.

Sejumlah wilayah di Sukoharjo yang dilintasi sungai terpanjang di Jawa itu kebanjiran karena luapan airnya. Ribuan warga mengungsi bahkan beberapa memilih tinggal di pinggir jalanan Solo-Sukoharjo sehingga menyebabkan kemacetan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Warga Dukuh Kaliwingko, Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Hendratno, mengatakan ini merupakan banjir teparah kedua dalam 40 tahunan setelah banjir 2007 lalu. Beberapa warga terdampak memilih mengungsi karena sudah kekurangan air bersih.

“Selama satu bulan ini sudah tiga kali banjir. Dulu tahun 1980an setahun tiga sampai empat kali. Tanggul di Joyontakan Solo juga tinggi sehingga luapannya lari ke yang lebih rendah,” kata Hendratno.

Dalam pantauan Solopos.com, beberapa warga terdampak banjir di Kecamatan Grogol memilih tinggal di atap rumah. Mereka bertahan dengan alasan sudah tak ada hujan. Banjir juga mengakibatkan kemacetan di beberapa jalan yang digunakan untuk tempat berlindung warga terdampak. Mereka menempati pinggir jalan.

Sementara itu Analis Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Muhammad Iqbal Juniarta, mengatakan luapan ketinggian banjir terus meningkat. Kenaikan air terjadi di Desa Tambak dan Desa Plalan, Kecamatan Grogol.  Pihaknya telah menyebar Sukarelawan menggunakan perahu.

“Desa yang terdampak ada di Gadingan, Langenharjo, Kadokan, dan Plalan. Ketinggian air paling parah ada di Desa Plalan sampai seleher orang dewasa. Ada juga desa yang tidak bisa diakses bahkan menggunakan perahu. Sehingga menggunakan bantuan mobil IOF untuk masuk ke sana,” kata Iqbal.

Dia menyebut mobil dan bantuan logistik sudah banyak diturunkan di Kantor Kecamatan Grogol. Beberapa pihak telah menyalurkan di lokasi bencana yang membutuhkan. Saat ini pihaknya masih berupaya melakukan distribusi logistik.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, ikut memantau banjir yang masih menggenangi Dukuh Menggungan, Desa Telukan, Kecamatan Grogol menggunakan perahu bersama Kaporles dan Dandim. Bupati menyebut warga terdampak masih didata.

“Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo juga sudah mendirikan dapur-dapur umum untuk menyuplai kebutuhan warga,” terang Bupati. Dalam kesempatan itu ia juga menyerahkan bantuan  makanan, obat serta kebutuhan lain untuk para pengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya