Soloraya
Selasa, 31 Mei 2016 - 14:15 WIB

BANJIR KLATEN : 9 Desa Di Tepi Kali Dengkeng Terendam Air, Tanggul Desa Talang Jebol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Dengkeng (Ilustrasi/JIBI/SOLOPOS)

Banjir Klaten terjadi di tiga kecamatan di sekitar Kali Dengkeng.

Solopos.com, KLATEN–Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (30/5/2016) sore membuat sejumlah desa di sepanjang alur Kali Dengkeng tergenang air. Air menggenangi perkampungan pada Senin (30/5/2016) malam hingga Selasa (31/5/2016) dini hari.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, luapan air Kali Dengkeng menggenangi sekitar sembilan desa di Kecamatan Bayat, Cawas, dan Trucuk.

Di Bayat, desa yang tergenang luapan air yakni Desa Talang, Desa Kebon, Desa Jotangan, Desa Krikilan, Desa Wiro, dan Desa Tawangrejo. Sementara di Kecamatan Trucuk, luapan air sungai Dengkeng menggenangi sejumlah wilayah di Desa Kalikebo dan Planggu.

Di Cawas, luapan air Kali Dengkeng menggenangi Desa Bawak. Camat Cawas, M. Nasir, mengatakan air memasuki permukiman pada Senin sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga malam, air semakin deras memasuki permukiman. Ketinggian air di jalanan kampung mencapai 1 meter.

Advertisement

Nasir mengatakan perkampungan di Bawak tergenang air lantaran tanggul Kali Dengkeng yang berada di Desa Talang, Bayat kembali jebol sepanjang 5 meter. Tanggul tersebut merupakan tanggul nonpermanen yang berada di wilayah perbatasan Desa Planggu, Trucuk, dan Desa Talang, Bayat.

“Imbasnya luapan air masuk ke perkampungan di Bawak. Kalau tidak dibuat tanggul permanen, ya kondisinya akan seperti ini terus ketika air sungai meluap,” urai dia saat ditemui di Bawak, Selasa.

Hingga Selasa siang, luapan air berangsur surut. Sejumlah warga mulai membersihkan rumah mereka yang sempat tergenang air.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif