SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir. (JIBI/dok)

Banjir Klaten membuat dua desa di Kecamatan Ngawen terendam air.

Solopos.com, KLATEN–Musibah banjir menerjang dua desa di Kecamatan Ngawen, yakni di Desa Candirejo dan Desa Drono, Kamis (17/12/2015) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, banjir di dua tersebut terjadi menyusul luapan air Sungai Soko. Air luapan sungai sempat menggenangi sejumlah rumah di bantaran Sungai Soko hingga ketinggian 80 sentimeter. Derasnya arus sungai juga sempat menghanyutkan sejumlah perabotan milik warga.

“Di desa kami ada 14 rumah yang tergenang. Kebanjiran terjadi mulai pukul 19.00 WIB. Surut pukul 21.00 WIB. Banyak alat pemintal benang yang hanyut. Kerugian per orang, ditaksir Rp4 juta,” kata Kepala Desa (Kades) Candirejo, Muryanto, kepada Solopos.com, Jumat (18/12/2015).

Muryanto mengatakan meluapnya Sungai Soko terjadi lantaran menyempitnya lebar sungai tersebut. Saat ini, lebar sungai hanya enam meter. Padahal, di era sebelum 1970-an, lebar sungai tersebut mencapai di atas 20-an meter. Penyempitan terjadi karena banyaknya sedimentasi dan aksi warga yang mendirikan bangunan liar di bantaran sungai.

“Banjirnya hanya beberapa jam. Banyak warga yang kaget. Warga dibantu sukarelawan dan aparat keamanan sudah gotong royong membersihkan puing-puing. Ke depan, kewaspadaan terhadap banjir masih terus dilakukan karena masih berlangsung musim hujan,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kepala Desa (Kades) Drono, Sutardianto. Penyempitan lahan yang terjadi di Sungai Soko dinilai menjadi penyebab utama terjadinya banjir.

“Kalau di tempat kami hanya ada satu rumah yang terdampak banjir, yakni di rumah Sugianto di Dukuh Mlandangan. Ke depan, warga berharap ada normalisasi sungai guna mengurangi sedimentasi,” katanya.

Selain menangani banjir di Ngawen, sejumlah anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten juga menangani pohon tumbang di Ngrundul, Kebonarum.

“Total kerugian masih dihitung. Di sini, kami mengimbau kepada warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan mulai tinggi,” kata Plt. Kepala BPBD Klaten, Bambang Sujarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya