Soloraya
Jumat, 11 November 2011 - 10:30 WIB

Pipa hanyut, Klakah butuh dropping air

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

LAHAR DINGIN--Jembatan yang menghubungkan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali dengan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Magelang tertimbun material lahar dingin. Foto diambil Jumat (4/11/2011). (dok Solopos)

Boyolali (Solopos.com)–Warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali membutuhkan dropping air sebanyak dua tangki per hari.

Advertisement

Pasokan air bersih di sebagian wilayah desa tersebut terputus semenjak banjir lahar dingin menghanyutkan pipa-pipa air sepekan silam.

Kaur Pemerintahan Desa Klakah, Suryono, mengatakan pasokan air bersih belum kembali normal.

Warga belum melakukan perbaikan karena khawatir akan sia-sia, mengingat ancaman banjir lahar dingin masih sangat  tinggi. Alhasil, warga pun hanya mengandalkan air dari sumur untuk memasak dan minum.

Advertisement

Sedangkan untuk mencuci dan mandi, menggunakan air dari sungai.

“Pasokan air di Klakah Tengah dan Klakah Ngisor belum  pulih, soalnya pipa-pipanya memang belum dipasang lagi. Kami berharap ada dropping dari Pemkab. Idealnya untuk dua dukuh itu butuh sekitar dua tangki air per hari,” kata Suryono, ketika dihubungi Espos, Kamis  (10/11/2011).

Suryono mengatakan sumur yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih di dua dukuh tersebut. Imbasnya, warga harus mengirit dalam menggunakan air.

Advertisement

Di Dukuh Klakah Ngisor terdapat enam sumur, sedangkan di Klakah Tengah sama sekali tidak ada sumur air.

“Dengan jumlah sumur yang ada, airnya tidak cukup untuk warga. Makanya kami berharap Pemkab segera memberikan dropping air, meski kami memang belum mengirimkan permintaan resmi. Tapi kalau pemberitahuan tentang pipa yang hanyut oleh banjir lahar dingin sudah kami laporkan ke Pemkab,” tutur Suryono.

Seperti diketahui, banjir lahar dingin yang terjadi sepekan silam menghanyutkan sekitar 3.000 lonjor pipa air di Desa Klakah. Bukan hanya Klakah yang terputus pasokan airnya, tetapi juga sebagian warga di Desa Jrakah dan Tlogolele. Warga di tiga desa tersebut kini mengandalkan air dari sungai, sumur maupun air hujan.

(yms)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif