SOLOPOS.COM - ilustrasi (Espos/Burhan Aris Nugraha)

ilustrasi (Espos/Burhan Aris Nugraha)

WONOGIRI--Genangan air yang merendam belasan rumah dan puluhan hektare lahan di Dusun Gunungan, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro telah terjadi lebih dari sepekan. Hingga saat ini, genangan air itu belum sepenuhnya surut. Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, sempat mewacanakan untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih aman.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kebijakan relokasi itu merupakan jalan terakhir yang ditempuh jika memang sumbatan air di luweng dasar lembah itu tidak berhasil dibuka. Sementara ini, kami memaksimalkan upaya penyedotan air dan membuka kembali sumbatan luweng. Jika upaya itu tidak memberikan hasil, maka wacana relokasi akan kami bicarakan lebih lanjut,” terangnya seusai mengikuti Sidang Paripurna di DPRD Wonogiri, Senin (12/3/2012).

Ia menambahkan, relokasi merupakan kebijakan yang harus dikaji secara matang. Sebab, kebijakan tersebut dapat berimbas pada sisi psikologis warga. Ia juga akan melihat penyebabnya apakah karena sumbatan luweng atau faktor lain. Jika penyebabnya karena luweng yang tersumbat, maka akan diupayakan membongkar sumbatan sehingga air dapat mengalir ke sungai bawah tanah.

Sementara itu, anggota DPRD asal Pracimantoro, Novri Rusmono, mengatakan sejak Minggu (11/3) malam hingga Senin (12/3) pagi, penyedotan air membuat ketinggian genangan air surut sekitar 25 sentimeter.

“Hasil dari dipompa sehari semalam, ketinggian genangan air turun 25 sentimeter. Tapi, saat terjadi hujan dua jam, airnya naik lagi 11 sentimeter. Kami hanya khawatir apakah setelah air itu habis, maka bisa memberikan jaminan jika genangan tidak terjadi lagi ke depan. Jika tidak, sebaiknya pemkab mempertimbangkan untuk relokasi,” paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPEDM), Arso Utoro, mengatakan hingga saat ini, masih ada lima pompa air yang difungsikan. Selain menggunakan pompa, pengurangan volume air juga dilakukan dengan mengalirkan air dari terowongan yang dibuat di sisi selatan gunung. “Upaya itu mampu menurunkan ketinggian air yang signifikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya