SOLOPOS.COM - Jalan kampung di Joyotakan, Serengan, Solo terendam banjir, Rabu (29/11/2017) pagi. (M Ismail/JIBI/Solopos)
Banjir Solo juga terjadi di Joyotakan.
Solopos.com, SOLO — Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (28/11/2017) pagi sampai malam mengakibatkan anak sungai Bengawan Solo meluap. Rabu (29/11/2017) pagi Di Kelurahan Joyotakan, Serengan meluapnya Sungai Jenes dan Kaliwingko mengakibatkan jalan kampung di dua Rukun Warga (RW) terendam dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.
Pantauan Solopos.com, di Kampung Joyotakan RT 003 /RW 003 ketinggian air mencapai 25 sentimeter. Air menggenangi jalan kampung sehigga menyulitkan warga untuk beraktivitas.
Pemandangan sama terjadi di Kampung Joyotakan RT 001 /RW 006, jalan kampung terendam dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.
Air sempat masuk ke rumah warga pada pukul 03.00 WIB dan air surut mulai pukul 07.00 WIB.
Seorang warga RT 001, Arjuna Winoto, mengatakan banjir terjadi akibat air di Kaliwingko meluap. Air mulai masuk ke rumah pukul 03.00 WIB dan langsung menyelamatkan barang berharga.
“Saya pilih bertahan di rumah karena kondisi air masih normal. Banjir di Joyotakan mengakibatkan jalan penghubung antara Desa Kadoan, Grogol-Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo terganggu karena ketinggian air mencapai 30 sentimeter,” ujar Winoto kepada Solopos.com, Rabu
Penjaga pintu air Joyotakan, Purwoko, mengatakan pintu air Joyotakan terdapat dua sungai anak Bengawan Solo yakni Sungai Jenes dan Kaliwingko. Sungai Jenes pukul 07.00 WIB Tinggi Permukaan Air (TMA) naik 5 meter.
Sementara Kaliwingko TMA naik menjadi 4 meter. Sirine alat early warning system (EWS) menyala warna kuning yang berarti siaga III.
“Kami masih menyalakan dua pompa di pintu air Joyotakan sejak Selasa kemarin pukul 18.00 sampai Rabu pukul 08.00,” ujar Purwoko.