Soloraya
Kamis, 12 Februari 2015 - 04:50 WIB

BANJIR SOLO : Air di Gandekan Meluas, Warga Belum Ngungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir akibat luapan Sungai Pepe terjadi di Kelurahan Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (10/2/2015). Banjir menyebabkan ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian air 20 sentimeter sampai 30 sentimeter. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Banjir Solo masih mengancam. Banjir di Gandekan Rabu (11/2/2015) meluas.

Solopos.com, SOLO —
Banjir yang terjadi di Kelurahan Gandekan, Jebres meluas. Banjir yang sebelumnya hanya merendam rumah warga di RT 001 / RW 04, RT 002 / RW 002, dan RT 002 / RW 001 sekarang merendam rumah warga di RT 005 / RW 003.

Kasi kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Dono Tumpo, mengatakan banjir yang terjadi di Kelurahan Kedunglumbu (Pasar Kliwon) dan Pucangsawit (Jebres) kondisi air sudah surut. Namun, banjir yang terjadi di Kelurahan Gandekan (Jebres) justru meluas.

Advertisement

“Kami melakukan pendataan di Kelurahan Gandekan hasilnya banjir belum surut. Banjir di Gandekan justru tertambah meluas,” ujar Tumpo ketika ditemui Espos di lokasi banjir Gandekan, Rabu (11/2/2015).

Dia mengatakan dari ke empat kelurahan yang terendam banjir pada Selasa (10/2), hanya kelurahan Gadekan yang wilayahnya paling rendah dan berdekatan langsung dengan Sungai Pepe. Di Gandekan, kata dia, ketingian air mencapai 30 sentimeter sampai 40 sentimeter.

“Banjir di Gandekan disebabkan akibat meluapnya Sungai Pepe. Pompa air di Demangan Sangkrah sudah dinyalakan untuk membuang air yang ada di Sungai Pepe. Namun, karena ada limpahan air dari daerah hulu membuat air tidak berkurang setaah di pompa tetapi justru bertambah banyak,” jelas dia.

Advertisement

Dia mengatakan dari hasil pendataan banjir di Gandekan di empat RT dan tigaa RW itu ada sekitar puluhan Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam. Dia mengimbau kepada warga untuk tetap siaga bencana banjir.

“Kami memprediksi hujan deras masih berlangsung di wilayah Soloraya. Semua air yang ada di Sungai Bengawan Solo masih tinggi sehingga jika terjadi hujan sebentar di wilayah hulu, banjir bisa mengancam,” kata dia.

Disinggung soal pengungsian, kata dia, sampai sekarang belum ada warga yang mengungsi karena banjir terjadi akibat luapan anak Sungai bengawan Solo. Untuk tempat pengungsian BPBD sudah menyiapkan tiga posko bencana yakni di kawasan Alun-alun Kidul (Alkid), Pedaringan, dan Kota Barat.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang warga, Hadi Suprapto, mengatakan banjir di Gandekan sempat surut dengan ketinggian air 2 sentimeter pada Selasa sore pukul 17.30 WIB. Namun, banjir kembali terjadi pada Rabu pukul 03. 00 WIB dengan ketinggian air 20 sentimeter dan ketinggian air bertambah 40 senti meter pada puku 06.00 WIB.

“Warga di Gandekan sudah mulai siaga bencana dengan memantau kondisi air setiap makam secara bergikiran. Perabotan rumah tangga sudah mulai dinaikkan ke atap sehingga jika terjadi banjir tiba-tiba sudah siap,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di rumahnya.

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Solo Solo Banjir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif