Soloraya
Jumat, 13 Februari 2015 - 07:50 WIB

BANJIR SOLO : Air Surut, Tiga Pintu Air Solo Masih Siaga III

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintasi genangan di kawasan Manahan, Solo, Kamis (18/12/2014). Genangan tersebut dampak dari drainase buruk yang tidak mampu menampung air saat hujan deras. (JIBI/Solopos/Dok)

Banjir Solo di kawasan bantaran mulai surut. Namun, status tiga pintu air di Solo masih siaga III.

Solopos.com, SOLO —Banjir yang terjadi di Kelurahan Gandekan, Solo mulai surut Kamis (12/2/2015) pagi. Namun tiga pintu air Sungai Bengawan Solo masih berstatus siaga III karena ketinggian air Bengawan Solo masih cenderung tinggi.

Advertisement

Surutnya banjir dimanfaatkan warga untuk membersihkan rumah hingga Taman Cerdas Gandekan yang sempat terendam selama dua hari. Kasi kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Dono Tumpo, mengatakan banjir di Kelurahan Gendekan mulai surut sejak Kamis sekitar pukul 02.00 WIB. Meskipun surut kondisi air Sungai Bengawan Solo masih sangat tinggi.

“Kami tetap memantau kondisi air Sungai Bengawan Solo melalui pintu air yang ada di Solo,” ujar Tumpo ketika dihubungi Solopos.com, Kamis.

Dia mengatakan kondisi Sungai Bengawan Solo masih mengalir lancar. Dia khawatir jika di daerah Kabupaten Bojonegoro, Jatim sudah berstatus siaga. “Kalau Bojonegoro siaga banjir, Kota Solo sudah pasti banjir. Acuan kami sekarang adalah air yang ada di Bojonegoro. Setiap terjadi hujan deras di wilayah hulu [Wonogiri, Sukoharjo, dan Klaten] saya langsung komunikasi dengan penjaga pintu air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro,” kata dia.

Advertisement

Logistik bencana, kata dia, siap didistribusikan ke warga yang terkena musibah banjir jika dibutuhkan. Namun, untuk sekarang logistik masih tersimpan di kantor BPBD di Kota Barat, Banjarsari.

Sementara itu, Pengelola Kebersihan Taman Cerdas Gandekan, Sartoto, mengatakan taman cerdas belum dibuka meskipun banjir sudah surut. Sungai Pepe, kata dia, ketinggian airnya masih tinggi sehingga tidak berani membuka taman cerdas.

“Kami tidak berani mengambil resiko membuka taman cerdas. Banjir bisa sewaktu-waktu mengancam. Surutnya banjir kami manfatkan untuk bersih-bersih,” kata dia.

Advertisement

Ditemui terpisah, Koordinator Rumah Pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Solo, Purwoko, mengatakan dari tiga pintu Sungai Bengawan Solo (Joyontakan, Pucangsawit, dan Demangan) masih berstatus siaga III.

“Ketinggian air Sungai Bengawan Solo masih bersifat naik turun dengan cepat. Hal itu terjadi karena di wilayah hulu curah hujan masih sangat tinggi,” kata dia.

Dia menjelaskan ketinggian air di Joyontakan masih diatas 2 meter. Demikian halnya di Demangan dan Pucangsawit.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif