SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah) rumah warga yang terendam banjir di Banyuanyar, Solo, Kamis (23/4/2015). Kunjungan gubernur tersebut untuk melihat langsung lokasi banjir akibat luapan Kali Pepe. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Banjir Solo kali ini dianggap lebih parah daripada banjir 2008.

Solopos.com, SOLO — Ribuan rumah di Kota Solo terendam banjir menyusul hujan deras yang terjadi Selasa (22/4/2015) malam hingga Rabu (23/4/2015) dini hari. Banjir yang melanda empat kecamatan di Solo ini pun disebut-sebut lebih besar dibanding banjir pada tahun 2008.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi yang dihimpun Solopos.com, luapan air ditemui di Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres hingga Kecamatan Laweyan. Banjir di Banjarsari diketahui menjadi yang terparah karena menyasar sedikitnya 7.000 kepala keluarga (KK). Luapan sejumlah anak sungai seperti Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes menjadi penyebab banjir.

Di sejumlah lokasi seperti Banyuagung, Banyuanyar dan Praon, Nusukan, ketinggian air bahkan sempat mencapai satu meter. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengakui banjir kali ini lebih dahsyat dibanding banjir pada tahun 2007 dan 2008. “Banjir kali ini lebih besar. Selain hujan lokal, hujan kiriman dari Boyolali bikin kali pada meluap,” ujarnya saat meninjau Banyuanyar.

Di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai puncaknya pada pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB, Rabu dan surut menjelang Subuh. Namun di Kampung Praon, Kampung Tapen dan Kampung Minapadi, luberan air baru surut sekitar pukul 08.30 WIB.

Seorang warga RW 009 Minapadi, Joko Santoso, mengatakan sedikitnya ada 1.100 di tiga kampung tersebut yang terdampak banjir. “Ada lima RW yang terkena yakni RW 005 dan 006 Tapen, RW 007 dan 008 Praon dan RW 009 Minapadi. Masing-masing RW ada ratusan KK,” ujarnya.

Joko mengatakan luapan air di kampungnya terjadi sejak pukul 01.30 WIB. Air baru perlahan surut sekitar pukul 06.00 WIB. Seorang warga RT 009/RW 007 Praon, Singgih Widiyatmoko, 37, mengatakan luapan air di wilayahnya justru meluber saat hujan mereda sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam waktu satu jam, ketinggian air langsung mencapai 1 meter.

Singgih menyebut warga langsung berinisiatif mengungsikan warga lansia dan anak-anak ke tanggul Kali Anyar. “Tadi belum ada bantuan sama sekali. Kalau pas banjir beberapa tahun kemarin banyak, perahu karet juga ada. Mungkin karena dulu pas pencalegan,” tuturnya.

Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Solo, Gatot Sutanto, mengatakan banjir di Banyuanyar menjadi yang terparah karena mencakup 5.000 KK. Menurut Gatot limpahan air dari Boyolali menjadi penyebab utama banjir di Solo. “Ini lebih ke banjir kiriman, di samping memang intensitas hujan di Solo tinggi.”

Lebih jauh dia menyebut berkurangnya daerah resapan di wilayah banjir turut menjadi penyebab. Dia mengatakan beberapa lokasi banjir seperti Banyuanyar dan Sumber kini telah banyak perumahan dan mengurangi lahan hijau. “Akibatnya penyerapan air terhambat.”

Hal senada disampaikan Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Dono Tumpo. “Dulu tahun 2008 banjir di Sumber tak setinggi kemarin. Di Kadipiro juga tak separah itu.”

Di sisi lain, layanan publik di Kantor Kecamatan Banjarsari separuh lumpuh karena kantor itu ikut terkena banjir. Listrik pun masih padam yang menyebabkan layanan komputerisasi macet. Kasi Pemerintahan Kecamatan Banjarsari, Samat, mengatakan untuk sementara layanan administrasi kependudukan dialihkan ke kantor Dispendukcapil.

“Kalau kaitannya proses data kami arahkan ke sana. Namun kalau surat-surat pengantar masih bisa kami layani.” Samat menambahkan ada sebagian arsip yang basah karena terkena air hujan. “Tapi cuma sebagian kecil. Sudah kami pindah ke tempat lebih tinggi bersama komputer.” Camat Banjarsari, Danang Sulindriyanto, menambahkan layanan diharapkan dapat kembali normal Jumat (24/4/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya