SOLOPOS.COM - Banjir di pemukiman warga Putat, Sewu, Jebres, Rabu (29/11/2017) pukul 07.00 WIB. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah Kota Solo surut dan warga langsung membersihkan rumah mereka dari lumpur.

Solopos.com, SOLO — Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak sungai di Solo telah surut, Kamis (30/11/2017). Pekerjaan berat membersihkan lumpur dan sampah dari dalam rumah menanti warga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di beberapa lokasi banjir seperti Joyotakan, Pasar Kliwon, Semanggi, Sangkrah, dan Sewu, Kamis, warga beramai-ramai membersihkan perabot rumah tangga yang sehari sebelumnya terendam air dan lumpur. Posko-posko pengungsian yang tersebar di tanggul Bengawan Solo dan lokasi lain telah ditinggalkan.

“Mayoritas warga memilih pulang ke rumah meskipun posko-posko itu belum dibongkar,” kata Ketua tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu, Budi Utomo. (Baca: Kampung Putat Terendam Banjir)

Warga mulai meninggalkan lokasi pengungsian sejak Rabu (29/11/2017) malam. Warga mulai bersih-bersih sisa material banjir, seperti lumpur dan sampah yang terbawa saat banjir melanda pada Selasa (28/11/2017) malam. Meski demikian, warga tetap mewaspadai ancaman banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Eko Prajudhi Noor Aly, mengatakan posko kesehatan dan dapur umum masih dipertahankan untuk menjamin layanan kesehatan dan suplai logistik bagi korban banjir. Sejauh ini BPBD masih menunggu laporan tentang kerusakan infrastruktur akibat banjir.

“Pemerintah kelurahan sudah kami minta untuk mendata kerusakannya apa saja. Nanti dari data laporan ini akan kami lakukan assessment untuk dihitung berapa kerugiannya dan tindakan yang akan dilakukan,” katanya. (Baca: 2 RW Joyotakan Terendam)

Menilik kondisi cuaca, BPBD mengatakan potensi hujan deras berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan berlangsung hingga Januari 2018. Sedangkan puncak musim hujan diprediksikan terjadi pada Desember-Januari nanti.

“Banjir kemarin itu [Selasa malam] baru pemanasan, jadi warga diminta tetap waspadai ancaman banjir,” katanya.

Dia mengatakan bantuan logistik untuk korban banjir terus mengalir ke BPBD. BPBD Provinsi Jawa Tengah mengucurkan bantuan seperti peralatan dapur, peralatan sekolah, peralatan mandi, peralatan kesehatan, makanan siap saji, kecap, mi instan, minyak goreng, dan lain sebagainya.

Bantuan tersebut diterima BPBD Kota Solo pada Rabu malam. Bantuan tersebut untuk menyokong sarana dan prasarana BPBD dalam penanggulangan kebencanaan di Kota Bengawan. Selain bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, bantuan logistik juga mengalir dari PT Angkasa Pura Logistik wilayah Jogja dan Solo. (Baca: Foto Hoax tentang Banjir Solo Bikin Wali Kota Meradang)

Kepala Cabang PT Angkasa Pura Logistik wilayah Jogja dan Solo, Priyo Jatmiko, mengatakan instansinya menyalurkan bantuan berupa 100 dus mi instan. Bantuan tersebut disalurkan untuk membantu para korban banjir di Kota Bengawan.

“Sementara bantuan mi instan dulu, kalau memang membutuhkan lainnya kami siap menyalurkannya,” katanya.

Selain menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Solo, PT Angkasa Pura Logistik juga menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kulonprogo, Jogja. Bantuan disalurkan dengan menggandeng PT Angkasa Pura I Yogyakarta bersama stakeholder terkait berupa diapers, biskuit, tikar, selimut, mi instan dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya