SOLOPOS.COM - Kondisi pintu air Joyotakan, Selasa (29/11/2016). (M Ismail/JIBI/Solopos)

Banjir Solo, sampah dari TPS di Grogol, Sukoharjo, menyumbat pintu air Joyotakan.

Solopos.com, SOLO — Satu sampai dua ton sampah rumah tangga menyumbat di pintu air Joyotakan, Serengan, Solo, setiap terjadi banjir. Sampah tersebut diduga dari tempat pembuangan sementara (TPS) di Dukuh Tambak, Desa Grogol, Grogol, Sukoharjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjaga pintu air Joyotakan, Purwoko, mengatakan petugas penjaga pintu air setiap terjadi banjir harus siap siaga memastikan pintu dan pompa air berfungsi baik. Hal itu dilakukan karena banyak sampah dari TPS di Grogol terbawa air menuju ke pintu air.

“Kami memperkirakan sampah yang terkumpul di pintu air Joyotakan mencapai satu sampai dua ton per hari,” ujar Purwoko saat ditemui Solopos.com di rumah pompa Joyotakan, Jumat (3/2/2017).

Purwoko mengatakan sampah tersebut kebanyakan berupa plastik, perabotan rumah tangga, kayu hingga kasur. Sampah tersebut menyumbat di pompa air saat dinyalakan.

“Kami harus bekerja keras membersihkan sampah tersebut ketika terjadi hujan deras. Kalau sampah tersebut tidak dibersihkan air tidak bisa mengalir sehingga dapat menyebabkan banjir,” kata dia.

Ia mengatakan dua unit mesin pompa air di rumah pompa Joyotakan pernah rusak akibat kemasukan sampah plastik. Akibatnya alat tersebut tidak dapat berfungsi maskimal.

“Kami sangat menyayangkan kesadaran warga Grogol agar tidak membuang sampah di sungai masih rendah,” kata dia.

Purwoko menjelaskan di Kaliwongko terdapat TPS yang berlokasi tepat di pinggir sungai. Ia mengaku pernah meminta Pemkot Solo agar mengusulkan ke Pemkab Sukoharjo untuk menutup TPS tersebut.

“Kami berharap ada tindak lanjut dari Pemkot Solo soal masalah TPS di Grogol. Masalah sampah di pintu air dapat membahayakan warga jika terjadi banjir,” kata dia.

Sementara itu, seorang warga Joyotakan, Bagus Puradi, mengaku sependapat dengan penjaga pintu air Joyotakan soal penutupan TPS di Grogol. Warga Joyotakan tidak pernah membuang sampah di sungai, tetapi terkena dampak pembuangan sampah sembarangan dari wilayah lain.

“Persoalan itu sudah pernah disampaikan kepada BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo]. Kami berharap TPS di Grogol segera ditutup agar tidak lagi menyumbat di pintu air Joyotakan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya