SOLOPOS.COM - Jembatan Banyuanyar, Kamis (23/4/2015), pascabajir. (Istimewa/Animasolo Komunitas)

Banjir Solo baru-baru ini membuat talut Jembatan Banyuanyar makin rusak dan terancam ambrol.

Solopos.com, SOLO — Talut yang terletak di sebelah utara Jembatan Banyuanyar, Banjarsari, Solo terancam ambrol. Padahal, talut tersebut baru selesai dibangun pada Desember 2014 lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di lokasi, kerusakan talut tersebut terlihat dari banyaknya retakan di badan jalan sekitar talut. Retakan tersebut membentuk setengah lingkaran di badan jalan dengan panjang sekitar 5 meter. Jarak retakan itu juga sangat dekat dengan talut, yakni sekitar 1 meter.

Menurut warga setempat, talut di dekat jembatan yang menghubungkan antara Kelurahan Banyuanyar dan Kadipiro, Banjarsari, ini sudah rusak sebelum dilanda banjir. “Waktu banjir kemarin retaknya tambah parah. Sebelumnya sudah retak-retak. Padahal baru selesai dibangun beberapa bulan lalu,” kata Nur Adimo, 32, warga kampung Sumpingan RT 001/RW 001 Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Menurut dia, sebelumnya talut tersebut pernah rusak dan diperbaiki oleh pemborong. Saat itu antara talut dan badan jalan masih berupa tanah, sehingga diduga air masuk lewat tanah tersebut dan menggerus talut. “Waktu itu diperbaiki sama petugas, kelihatannya pemborongnya enggak pakai seragam. Jadi tanah itu ditambal pakai semen,” kata dia yang rumahnya di dekat jembatan itu.

Meskipun sudah diperbaiki, kerusakan masih tetap ada. Apalagi seusai diterjang banjir, kerusakan bertambah parah. “Waktu itu [seusai banjir] ada petugas membersihkan sampah di jalanan dan di sekitar jembatan. tapi cuma membersihkan saja, enggak memperbaiki. Sekarang rusaknya tambah parah belum juga diperbaiki,” kata dia.

Dia mengatakan jembatan itu sangat penting karena satu-satunya akses tercepat untuk menuju Banyuanyar. “Jembatan ini kan perbatasan antara Kadipiro dan Banyuanyar. Sebelumnya enggak ada, adanya jembatan ini ada kami sangat terbantu,” ujar dia.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari papan informasi pembangunan talut dan jembatan itu menyebutkan pembangunan dimulai dari 14 April 2014. Dengan dana sekitar Rp1,9 miliar berasal dari dana APBD Kota Solo dan APBD Provinsi Jateng Tahun Anggaran 2014.

Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPO) Kota Solo, Joko Supriyanto, mengakui jika talut tersebut sudah rusak sebelum bencana banjir melanda. Dia mengatakan saat ini talut dan jembatan itu masih menjadi tanggung jawab pengembang. Selain dari pengembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan membantu dengan menggunakan anggaran bencana.

“Ini kan masih masa tanggap bencana. Sementara kami inventarisir dulu. Sementara diperbaiki pakai dana itu [tanggap bencana]. Selain itu nanti paling pakai dana anggaran APBD perubahan [2015],” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya