SOLOPOS.COM - Warga berhenti di dekat areal persawahan yang tergenang air setinggi 1 meter di Desa Pringanom, Masaran, Sragen, Kamis (23/4/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Banjir Soloraya juga melanda Sragen tepatnya di wilayah Masaran.

Solopos.com, SRAGEN – Sekitar 200 hektare sawah di Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen, terendam air setinggi sekitar 1,5 meter. Tanaman padi yang baru berumur 14 hari terancam mati.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan di lapangan, Kamis (23/4/2015), areal sawah di desa tersebut masih sedalam 1,5 meter. Lahan sawah seperti danau yang dipenuhi air.

Tanaman padi juga tidak terlihat sama sekali. Banyak warga sekitar yang menonton banjir tersebut. Jalan sepanjang 1 Km yang menghubungkan antara Masaran dan Gemolong di desa tersebut tertutup dan tidak bisa dilalui.

Sehingga, warga yang hendak pergi ke Gemolong atau ke Masaran harus memutar arah.

Paiman, 45, warga Jetak, Desa Pringanom, mengatakan air membanjiri wilayah itu sejak Rabu (22/4/2015) malam.

Selain merendam sawah, air juga menggenangi rumah yang ada di wilayah tersebut.

“Ada puluhan rumah yang terendam, tetapi ini air sudah semakin surut,” katanya saat diwawancarai di lokasi, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya