Banjir Soloraya juga melanda Sragen tepatnya di wilayah Masaran.
Solopos.com, SRAGEN – Sekitar 200 hektare sawah di Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen, terendam air setinggi sekitar 1,5 meter. Tanaman padi yang baru berumur 14 hari terancam mati.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Pantauan Tanaman padi juga tidak terlihat sama sekali. Banyak warga sekitar yang menonton banjir tersebut. Jalan sepanjang 1 Km yang menghubungkan antara Masaran dan Gemolong di desa tersebut tertutup dan tidak bisa dilalui. Sehingga, warga yang hendak pergi ke Gemolong atau ke Masaran harus memutar arah. Paiman, 45, warga Jetak, Desa Pringanom, mengatakan air membanjiri wilayah itu sejak Rabu (22/4/2015) malam. Selain merendam sawah, air juga menggenangi rumah yang ada di wilayah tersebut.
“Ada puluhan rumah yang terendam, tetapi ini air sudah semakin surut,” katanya saat diwawancarai