Banjir Soloraya kali ini kembali merendam kawasan bantaran sungai Bengawan Solo dan memaksa penduduk mengungsi ke tanggul.
Solopos.com, SUKOHARJO — Banjir yang melanda Soloraya, khususnya di bantaran Sungai Bengawan Solo sejak Kamis (19/2/2015) malam memaksa ratusan warga Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo, mengungsi. Para penghuni bantaran sungai tersebut menyelamatkan diri ke atas tanggul dengan peralatan seadanya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Reporter Solopos, Okkie Pritha Cahyani, melaporkan kepada Solopos FM permukaan air Bengawan Solo terus naik pada Kamis malam. Lepas tengah malam, Jumat (20/2/2015) dini hari, banjir mulai merendam rumah-rumah di desa tersebut pada pukul 01.00 WIB.
Jumat dini hari, ketinggian air banjir mencapai setinggi dada orang dewasa. Tercatat ada tiga dusun yang terendam air di Desa Laban, yaitu Dukuh Laban, Tegalmade, dan Gadingan. “Namun sejak pukul 09.00 WIB, banjir mulai surut dan saat ini tinggal setinggi mata kaki,” kata Okkie di lokasi, Jumat siang.
Saat ini, warga masih tinggal di tenda-tenda darurat di atas tanggul. Sebagian besar tenda tersebut didirikan sendiri oleh warga dan sebagian lagi berasal dari pemerintah desa. “Jumlah pengungsi mencapai 244 orang.”
Pengungsi baru mendapatkan bantuan berupa nasi bungkus dari PKK dan Balai Desa Laban. Meski air telah surut, tak ada jaminan banjir benar-benar berhenti.
Dari laporan prakiraan cuaca, wilayah Boyolali, Karanganyar dan Sragen akan diguyur hujan dengan intensitas sedang, hari ini. Sedangkan Solo, Klaten, Wonogiri, dan Sukoharjo akan diguyur hujan dengan skala ringan. Sementara untuk besok seluruh wilayah Soloraya kecuali Sukoharjo akan diguyur hujan dengan intesitas sedang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
