SOLOPOS.COM - Banjir di Bakung, Priaganom, Masaran. Sragen, Minggu (19/8/2016), ketinggian air 80 cm. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Banjir Sragen menelan korban jiwa. Bocah 10 tahun meninggal karena terseret arus air.
Solopos.com, SRAGEN — Bocah berusia 10 tahun bernama Ardiansyah warga Duku Sari RT 06 Pringanom Masaran, meninggal dunia, Minggu (19/6/2016).
Ardiansyah putra pasangan Supadi, 46 dan Mulyati, 40, mengembuskan napas terakhir karena terseret arus air di persawahan milik Muhtadi, warga Dukuh Sari RT 001 Pringanom Masaran.
Informasi yang dihimpun wartawan Solopos, Tri Rahayu, menyebutkan peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, korban bersama temannya yakni Gading, 13 dan Reno, 13, bermaksud mencari semangka di timur SDN 3 Priangmom. Kondisi jalan di sekitar sawat tergenang air akibat Bengawan Solo meluap. Kondisi jalan di persawahan juga terjal dan terendam air.
Korban tiba-tiba terpeleset jatuh dan hanyut terbawa arus deras di sawah itu. Gading dan Reno kemudian memberitahukan kedua orang tua korban. Hingga akhirnya orang tua Ardhiansyah memberi tahu warga sektar untuk melakukan pencarian.
Bersama dengan Babinsa Desa Kliwonan, Serka Widi Sriyanto yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, warga mencari korban. Pencarian selama satu setengah jam itu dilakukan bersama sekitar 50 warga. Sekitar pukul 14.30 WIB korban akhirnya ditemukan di semak-semak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia. Posisi saat ditemukan, kondisi kepala korban terjerembang di semak-semak.
Menggunakan ambulan PMI, korban kemudian dibawa ke rumah orang tuanya. Untuk selanjutnya dimakamkan di permakaman setempat pada pukul 16.30 WIB.
