SOLOPOS.COM - Warga membersihkan perabot rumah tangga pasca banjir di Kedungbelang RT 002 / RW 006, Pucangsawit, Jebres, Solo, Minggu (19/2/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO —Warga RT 002 dan 003 RW 006 Kedungbelang Kelurahan Pucangsawit Kecamatan Jebres menata dan membersihkan barang-barang mereka setelah banjir surut dan tidak menggenangi rumah mereka.

Mereka menjemur barang dan perabotan rumah yang terendam banjir di teras rumah dan sepanjang jalan gang, Minggu (19/2/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka mengaku sejumlah alat elektronik dan barang dagangannya banyak yang rusak karena banjir pada Kamis (16/2/2023). Mereka mulai membersihkan lingkungan sekitar beserta barang-barangnya yang terendam banjir sejak kemarin sore.

Salah satu warga RT 002/RW 006, Tentrem, bersama suami menjemur sejumlah pakaian dan perabot rumahnya seperti kasur, kursi, meja, dan lainnya. Ia mengaku belum sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga miliknya.

“Ya basah semua, kemarin tidak sempat menyelamatkan banyak barang karena banjirnya begitu cepat datang,” jelas dia kepada Solopos.com, Minggu (19/2/2023).

Surati menceritakan peristiwa kemarin hampir mirip saat banjir melanda rumahnya pada 2007. Meskipun intensitas banjir yang terjadi kemarin tidak separah saat 2007. Ia mengaku pemerintah setempat cukup responsif dan tanggap bencana atas kejadian banjir saat ini.

Sementara warga RT oo3/RW 006, Surati, mengaku belum selesai membersihkan barang-barangnya yang terendam banjir sejak kemarin. Beberapa barangnya yang terendam banjir dan rusak terpaksa dibuang, di antaranya kasur kapuk, baju putih, kemudian alat elektronik seperti laptop, alat penanak nasi, dan lainnya.

“Kasur kapuk ini dibuangi semua, iya gimana lagi, sudah kayak gini apa bisa dipakai, baju putih terendam banjir dua hari sudah tidak karuan warnanya,” ucap dia.

Tak hanya barang milik pribadinya, banjir juga merendam barang dagangan milik surati. Puluhan karung kertas limbah yabg menjadi barang dagangan surati harus hanyut dan terendam banjir.

“Sekitar Rp10 juta bisa lebih [kerugiannya],” kata dia.

Banjir yang merendam rumahnya pada saat itu tingginya sampai sepinggang orang dewasa. Beruntungnya, ia berhasil mengamankan surat berharganya sebelum menuju lokasi pengungsian. Lebih lanjut, Surati mengaku mendapat bantuan deterjen dari pemerintah setempat untuk membersihkan barang pribadi dan lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya