SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan dekat areal persawahan di Kampung Karnosari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, yang masih tergenang air, Kamis (4/2/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo akibat luapan Kali Langsur menggenangi sawah di tiga kelurahan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Hingga Kamis (3/2/2016), air dari luapan Kali Langsur masih menggenangi sebagian sawah di tiga kelurahan di Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo. Akibatnya tanaman padi yang berusia antara dua pekan-sebulan itu terancam busuk.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sawah masih tergenang karena volume air di Kali Langsur belum surut secara signifikan. Diberitakan sebelumnya, sawah yang terkena dampak luapan air sungai yang bermuara di Sungai Samin itu terdapat di Kelurahan Sukoharjo, Bulakrejo, dan Sonorejo.

Di Kelurahan Sukoharjo sawah yang tergenang terdapat di Kampung Karnosari, Klurahan, dan sebagian kecil di Klaseman. Genangan di hamparan di tiga kampung itu diperkirakan mencapai 10 hektare (ha).

Di Kelurahan Bulakrejo sawah yang terdampak yakni di Gawangan, Ngentak, Curidan, dan sebagian kecil Seyegan. Banjir menggenangi sawah di kampung-kampung tersebut seluas kurang lebih 46 ha. Sementara banjir di Kelurahan Sonorejo terjadi di sekitar Kampung Langsur yang menggenangi lebih dari 10 ha sawah.

Pantauan  di Karnosari, Sukoharjo, tanaman padi yang tingginya diperkirakan dua jengkal telapak tangan orang dewasa tak terlihat karena tertutup genangan air.

Warga setempat, Sartinah, mengatakan banjir di sawah di Karnosari lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia hal itu lantaran jalan-jalan kampung sudah diperbaiki dan ditinggikan. “Kasihan petani, mereka biasanya menanam ulang kalau kondisinya sepert ini,” kata perempuan berusia 40-an tahun itu.

Kondisi tak jauh berbeda terjadi di sawah di Langsur, Sonorejo. Warga setempat, Pardi, mengatakan ketinggian genangan sudah berkurang tetapi masih menutup sawah-sawah. Lelaki paruh baya itu memperkirakan sawah yang masih tergenang mencapai lebih dari 80 persen dari 10 ha yang tergenang sejak Rabu.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Netty Harjianti, menjelaskan tanaman padi yang tergenang air lebih dari dua hari rentan membusuk.

“Kalau ada tanaman yang nantinya rusak lebih dari 75 persen dari total yang ditanam petani, klaim AUTP [asuransi usaha tani padi] bisa diproses,” terang Netty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya