SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Wonogiri. Kondisi banjir di Gunungan, Desa Wonodadi, Pracimantoro, Wonogiri, saat banjir 14 Maret 2012. (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Solopos.com, WONOGIRI–Belasan siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Selogiri Wonogiri terpaksa masuk sekolah dengan nyeker (tak bersepatu) menyusul banjir menghanyutkan sepatu miliknya. Mereka tak rendah diri saat bertemu dengan teman-temannya.

Kejadian itu terungkap saat Camat Selogiri, Bambang Haryanto meninjau SDN 1 Kepatihan dan lokasi bencana alam pascabanjir melanda delapan desa/kelurahan di wilayahnya, Kamis (26/3/2014).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bambang meminta otoritas sekolah melakukan pendataan. Kondisi siswa itu memunculkan rasa kepedulian Camat Selogiri, Bambang Haryanto.

Selain tak bersepatu, seragam sekolah dan perlengkapan sekolah juga rusak. “Data sementara terdapat 12 siswa yang menyatakan sepatu miliknya hanyut. Kami bersama dermawan akan membelikan sepatu tersebut agar siswa tidak terbebani dalam belajar,” ujarnya.

Pada bagian lain, Bambang menyatakan kerugian akibat banjir di Selogiri senilai Rp1,6 miliar. Menurutnya, kerugian terbesar terjadi di infrastruktur jalan dan jembatan. Seorang siswi SD di Dusun Brajan, Desa Singodutan, Sara, menyatakan, tidak masuk sekolah saat banjir merendam rumahnya.

“Rumah dan jalan terendam air sehingga tak masuk sekolah.”

Terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Selogiri, Suratun, mengaku, saat banjir siswa di tiga sekolah tetap belajar di rumah. Siswa itu belajar di SDN 1 Kepatihan, SD 3 Tekaran dan SDN 2 Krisak. Suratun menyatakan, pihaknya juga melakukan pendataan siswa yang terdampak banjir.

Diakui oleh mantan Kepala KCD Ngadirojo ini, perlengkapan sekolah seperti tas, buku dan sepatu rusak akibat terendam. “Siswa di tiga sekolah itu tidak bisa berangkat ke sekolah. Faktor pertama, rumah siswa terendam, kedua, jalan menuju sekolah juga terendam. Akibatnya, siswa SDN 2 Krisak dan pelajar SDN 3 Tekaran tetap belajar di rumah.”

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Siswanto ditemui di kantornya, menyatakan, belum menerima laporan. “Kami baru tahu dari informasi teman wartawan. Dinas akan melakukan gerakan solidaritas dan menghimpun data, berapa siswa yang riil terdampak banjir akibat banjir di Selogiri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya