Soloraya
Senin, 17 Oktober 2022 - 21:48 WIB

Banner #Aku Dudu Wongmu, Aku PDI Perjuangan, Muncul di Solo, Begini Maksudnya

Kurniawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah banner dengan gambar kepala banteng moncong putih dengan tulisan #Aku Dudu Wongmu, Aku PDI Perjuangan, dipasang di Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, Solo, Senin (17/10/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Banner bergambar kepala banteng moncong putih dengan tulisan #Aku Dudu Wongmu, Aku PDI Perjuangan, terpasang di sejumlah lokasi di wilayah Kelurahan Puwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu-Senin (16-17/10/2022).

Sontak banner dengan warna latar belakang merah dan hitam itu memantik spekulasi sejumlah pihak mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik. Namun hal tersebut dibantah Ketua PAC PDIP Jebres, Honda Hendarto, ke wartawan. Saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler (ponsel), dia mengakui banner itu dipasang kadernya. Tapi dia menepis spekulasi yang menyebutkan pemasangan banner terkait tarik menarik dukungan dalam agenda Pilpres Tahun 2024.

Advertisement

“Jauh panggang dari api [banner terkait agenda Pilpres 2024]. Ora gagas kui bos,” ungkap dia. Honda mengungkapkan banner #Aku Dudu Wongmu Aku PDI Perjuangan merupakan hasil refleksinya selama menjalani sistem Pemilu Legislatif semenjak 2004.

“Ternyata perubahan sistem Pemilu dari 1999 ke 2004 ini di internal partai yang saya rasakan dan alami, itu menimbulkan friksi-friksi. Banyak figur mengklaim orang-orangnya. Bahkan sampai setelah Pileg [pemilu legislatif] fenomena itu terus terjadi,” tutur dia.

Advertisement

“Ternyata perubahan sistem Pemilu dari 1999 ke 2004 ini di internal partai yang saya rasakan dan alami, itu menimbulkan friksi-friksi. Banyak figur mengklaim orang-orangnya. Bahkan sampai setelah Pileg [pemilu legislatif] fenomena itu terus terjadi,” tutur dia.

Baca Juga: Yuni Sukowati: Kalau Mau Jadi Bupati Sragen Harus Cerewet dan Siap Dipaido!

Kondisi tersebut menurut Honda menimbulkan friksi di tataran akar rumput atau grass root. Sebab kader yang diklaim sebagai orang dari figur tertentu cenderung tidak mau bekerja sama dengan sesama kader partai yang berbeda dukungan.

Advertisement

Menurut dia, fenomena kader partai terkotak-kotak dalam mendukung figur tertentu tidak hanya terjadi di PDIP, tapi juga partai lain. Melalui banner #Aku Dudu Wongmu, Aku PDI Perjuangan, Honda menyerukan agar kader kembali ke partai.

Baca Juga: 18 Parpol Lolos Administrasi, Empat Partai Baru

“Target saya satu, kita tetap satu PDIP. Sehingga kalau kita sudah satu, PDIP punya satu semangat untuk mencapai target yang kita canangkan. Di Jebres kemarin delapan kursi, besok bagaimana bisa mencapai 10 kursi [DPRD Solo],” kata dia.

Advertisement

Lebih jauh Honda menyatakan langkahnya menyuarakan #Aku Dudu Wongmu, Aku PDI Perjuangan sudah diketahui Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Bahkan menurut dia, Rudy, panggilan akrabnya, sangat mendukung langkah itu.

“Sudah tahu dan sangat mengiyakan, karena saya jelaskan, saya tidak mau seperti itu. Saya maunya satu, saya mau Pileg, pasca-Pileg kita tetap satu rumah, yaitu PDIP. Tidak ada lagi wonge A, wonge B, wonge C. Setelah usai, saya PDIP,” ujar dia.

Baca Juga: Bosan Jadi Parpol Medioker, Golkar Sragen Targetkan 12 Kursi di 2024

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif