Soloraya
Selasa, 20 Desember 2022 - 11:27 WIB

Bantah Aniaya & Lecehkan Sentana Dalem, GKR Timoer Fokus Majukan Keraton Solo

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani. (Instagram @gkrtimoer)

Solopos.com, SOLO — Putri Paku Buwono (PB) XIII, GKR Timoer Rumbai Dewayani, membantah telah menganiaya dan mengeluarkan kata-kata yang melecehkan atau merendahkan KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro di Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022).

Dia justru bertanya balik, ungkapan atau kata-katanya yang mana yang dianggap merendahkan atau melecehkan sentana dalem dengan panggilan Adit tersebut. “Kata-kata apa, enggak ada tuh. Ya mereka ngomong apa coba? Kalau saya sih enggak merasa,” ujar Timoer kepada Solopos.com, Senin (19/12/2022).

Advertisement

Timoer menilai persepsi setiap orang berbeda satu sama lain. “Kan persepsi orang merasa dilecehkan berbeda-beda. Karena saya tidak merasa melecehkan, mangga-mangga saja, persepsi orang berbeda-beda,” urai dia.

Lebih jauh, GKR Timoer mengaku saat sedang fokus menghimpun para sukarelawan yang peduli terhadap perkembangan dan kemajuan Keraton Solo. Upaya itu dia lakukan bersama jajaran pengurus Lembaga Dewan Adat (LDA).

Advertisement

Lebih jauh, GKR Timoer mengaku saat sedang fokus menghimpun para sukarelawan yang peduli terhadap perkembangan dan kemajuan Keraton Solo. Upaya itu dia lakukan bersama jajaran pengurus Lembaga Dewan Adat (LDA).

“Saya ini sedang bersama LDA menghimpun sukarelawan yang peduli dengan Keraton. Masyarakat yang masih peduli dan ingin Keraton itu kembali moncer dan kembali baik, bisa bergabung dengan kami. Mangga bergabung,” ajaknya.

Baca Juga: Keraton Solo Kembali Memanas, Wali Kota Gibran Mengaku Sudah Tawarkan Solusi

Advertisement

“Kegiatan siang tadi, setelah vcum 5 thn tdk ada latihan di dalam Kraton,” tulisnya pada video pertama. Lalu pada video kedua yang merekam latihan para penari perempuan ia menulis, “Latihan srimpi setelah 5 thn Kraton di kunci dan tdk ada kegiatan spt ini.”

Ajakan untuk Sukarelawan Peduli Keraton

Sementara ajakan bagi para sukarelawan yang peduli untuk bergabung untuk berbagai kegiatan perlindungan cagar budaya di Keraton Solo disampaikan melalui akun Instagram @savekraton.

Baca Juga: GKR Timoer akan Laporkan Balik Sentana Dalem Keraton Solo yang Ngaku Dianiaya

Advertisement

“Hi Sobat Budaya, ada kabar baik untuk sobat budaya nih! Savekraton akan membuk kembali kegiatan relawan loh. Silahkan bagi sobat budaya langsung bisa menghubungi CP berikut ya! CP. 082229015956. Yuk bagi sobat budaya yang tertarik dengan perlindungan cagar budaya langsung aja join kegiatan kita,” tulis pengelola akun tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sentana dalem Keraton Solo, KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro, melaporkan GKR Timoer Rumbai Dewayani ke polisi karena merasa dianiaya dan dilecehkan. Adit, sapaannya, disebut tetap kukuh membawa kasus itu ke ranah hukum.

“Beliau [Christophorus Adityas] masih kukuh, bilang ke saya, tetap jalan,” tutur Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat. Menurutnya, langkah hukum adalah hak setiap warga negara, termasuk Adit.

Advertisement

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan oleh GKR Timoer Bermula dari Hilangnya Barang Keraton Solo

Dani mengatakan Adit mengambil langkah hukum atas nama pribadi. “Kejadian ini merupakan hak pribadi Kanjeng Adit untuk melaporkan. Beliau bilang ini laporan selaku pribadi,” kata Dani.

Dia juga mengungkapkan, Adit merasa sangat malu dan dilecehkan terlapor. Sebab tindakan yang diduga penamparan dilakukan di depan orang banyak. Selain tindakan fisik, menurut Dani ada kata-kata yang dirasa merendahkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif