Soloraya
Rabu, 19 Juni 2019 - 22:30 WIB

Bantah Pesta Miras, Polsek Kartasura Sebut 2 Warga Tewas karena Kelelahan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepolisian membantah adanya pesta miras di Dusun Jagalan, Pabelan, Kartasura, yang diduga menyebabkan dua orang meninggal. Kapolsek Kartasura, AKP Sarwoko, mengatakan kedua warga Jagalan itu meninggal dunia lantaran sakit dan kelelahan.

Mereka membantu membersihkan rumah dan memasang janur di rumah tetangga yang tengah melaksanakan hajatan pernikahan. Kala itu, Sartoko mengeluhkan sesak nafas di lokasi hajatan dan langsung pulang ke rumah. Sehari kemudian, menurut data polisi, Wasiman dan Sartoko kembali menata kursi dan meja di lokasi hajatan pernikahan. Sebelum berangkat ke lokasi hajatan, Wasiman mengeluhkan sesak nafas di dada.

Advertisement

“Mereka meninggal dunia lantaran sakit dan lelah karena membantu tetangga rumah yang tengah menggelar hajatan pernikahan,” kata dia mewakili mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (19/98/2019) malam.

Wasiman lantas dibawa ke RS Panti Waluyo, Solo, Senin (17/6/2019). Diagnosa dokter Wasiman menderita sakit jantung dan lambung. Kondisi Wasiman kian memburuk dan meninggal pada Selasa (18/6/2019) malam.

Sementara itu, Sartoko dibawa ke RS UNS. Dia didiagnosa dokter menderita sakit liver dan ginjal. Sartoko mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu pagi. “Petugas telah memintai keterangan anak kandung Wasiman dan Sartoko. Jadi kedua almarhum sakit jantung dan komplikasi liver,” ujar dia.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya oleh Solopos.com, Wasiman dan Sartoko meninggal dunia setelah pesta minuman keras (miras) selama tiga hari berturut-turut, Sabtu-Senin (15-17/6/2019). Keduanya sempat dirawat intensif di RS UNS di Pabelan dan RS Panti Waluyo, Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (19/6/2019), sejumlah warga Dusun Jagalan, Desa Pabelan, menenggak miras saat ada hajatan pernikahan di kampung mereka.

Mereka pesta miras saat acara malam midodareni pernikahan hingga larut malam. Setelah acara resepsi pernikahan pada Minggu, mereka kembali melakukan pesta miras dengan berbagai jenis.

Advertisement

Lantaran masih ingin mabuk, mereka kembali melakukan hal serupa pada Senin. Selama tiga hari berturut-turut, Wasiman dan Sartoko serta sejumlah pemuda lainnya berpesta miras berbagai jenis seperti ciu dan anggur merah.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif