Soloraya
Selasa, 1 November 2022 - 11:55 WIB

Banting Setir, Pesinden asal Sragen Ini Sukses Jualan Getuk Bakar

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik usaha Gethuk Sinden, Karwati, menunjukkan produk getuk frozen produksinya di Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Senin (31/10/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Getkuk menjadi salah satu panganan tradisional yang populer di masyarakat, khususnya Jawa Tengah. Terbuat dari singkong, getuk adalah makanan yang sangat merakyat dan kerap dijadikan oleh-oleh. Banyak penjualan getuk yang mengembangkannya menjadi beragam varian dan rasa.

Di Kabupaten Sragen, ada yang namanya Gethuk Sinden. Pembuatnya adalah warga Sentonorejo, RT 015, RW 005,  Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Karwati, 40. Yang bikin Gethuk Sinden berbeda dibandingkan getuk lainnya adalah cara penyajiannya. Gethuk Sinden perlu dibakar dulu sebelum disantap.

Advertisement
Getuk bakar dari Gethuk Sinden, produksi Karwati, di Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. (Istimewa/Gethuk Sinden)

Getuk bakar buatan Karwati ini selalu dicari terutama ketika ada pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak orang yang kepincut dengan tekstur getuk yang lumer dan lembut khas Gethuk Sinden.

Walaupun diproduksi secara rumahan, Gethuk Sinden sudah laku hingga Cikarang, Depok, Bekasi, Solo, dan Yogyakarta. Omzet usaha Karwati ini sudah menyentuh Rp10 juta-15 juta per bulan.

Advertisement

Walaupun diproduksi secara rumahan, Gethuk Sinden sudah laku hingga Cikarang, Depok, Bekasi, Solo, dan Yogyakarta. Omzet usaha Karwati ini sudah menyentuh Rp10 juta-15 juta per bulan.

Baca Juga: Kisah di Balik Jagoan Mi Pedas Viral yang Bikin Rela Antre

“Saya dulu merintis usaha ini waktu pandemi Covid-19, karena awalnya ada pelatihan yang difasilitasi oleh Baznas Sragen dan balai latihan kerja di Kantor Desa Puro. Karena dasarnya saya suka makanan yang alami, apabila getuk jadi memutuskan untuk membuka usaha sendiri,” cerita Karwati saat ditemui Solopos.com di rumah produksinya, pada Selasa (1/11/2022).

Advertisement

Ia dibantu enam tetangganya dalam memproduksi getuk. Suplai bahan baku ia dapat dari Wonosobo dan Sragen bagian Selatan. “Ada dua jenis getuk yang saya jual, pertama getuk frozen dan getuk bakar. Untuk getuk frozen bentuknya bulat, dengan varian isi coklat, keju, gula aren. Kemudian getkuk bakar, getuk bakar proses pembuatannya dengan dipanggang dengan margarin, lalu diberikan berbagai topping di atasnya seperti cokelat, tiramisu, keju, dan green tea,” tambah wanita berjilbab tersebut.

Baca Juga: Menikmati Kesegaran Soto Cimplis Talangrejo Sragen, Cukup Rp5.000/Porsi

Untuk membuat getuk bakar, ia hanya dibantu oleh suaminya. Berbeda dengan membuat getuk frozen yang membutuhkan tenaga ekstra. “Untuk produksi getuk frozen bisa menghabiskan 50kg singkong per hari, namun tidak setiap hari memprofuksi karena prosesnya lama,” terang Karwati.

Advertisement

Ia selalu mengutamakan kualitas untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Singkong yang ia pakai pun pilihan, tak bisa sembarangan. Getuk bakar original dan getuk goreng  ia jual Rp15.000/kemasan masing-masing isi 15 getuk. Sementara getuk frozen dihargai Rp13.000/kemasan isi 12.

Suami Karwati, Sugeng, mengatakan getuk tak memakai bahan pengawet, semuanya alami. Untuk getuk frozen bisa tahan hingga empat bulan asal disimpan di freezer. Dalam waktu dekat ia akan membuka lapak di dekat Masjid Al Falah Sragen. Saat ini untuk Karwati telah memiliki enam agen yang tersebar di Solo, Yogyakarta, dan Jakarta.

Baca Juga: Punya Banyak Cabang, Warung Sop Pak Min Jadi Ciri Khas Kuliner di Klaten

Advertisement

Apabila ingin mencoba Gethuk Sinden, Anda bisa mengakses melalui Instagram, @gethuk_sinden_01, atau datang langsung ke rumah produksinya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif