SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan Rusunawa Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, yang sebenarnya sudah tidak layak huni. Foto diambil November 2021. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa Semanggi di Pasar Kliwon, Solo, memiliki waktu sekitar dua pekan hingga 23 September 2022 untuk mengosongkan bangunan rusunawa.

Bangunan itu segera dirobohkan dan dibangun ulang oleh pemerintah pusat karena kondisinya sudah tidak layak huni. Para penghuni Rusunawa Semanggi telah menerima bantuan subsidi sewa rumah pada 25 Agustus lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bantuan senilai Rp5 juta/keluarga itu untuk menyewa tempat tinggal sementara selama pembangunan. Pemkot Solo memilih opsi memberikan subsidi sewa rumah dibanding relokasi penghuni rusunawa.

Opsi tersebut diambil dengan pertimbangan seluruh rusunawa di Kota Bengawan sudah penuh. Pemkot tak mungkin memindahkan seluruh penghuni Rusunawa Semanggi Solo ke rusunawa lain selama pengerjaan proyek pembangunan.

Karena itu, mereka diminta segera mengosongkan hunian sebulan setelah menerima bantuan subsidi sewa rumah, paling lambang 23 September.

Baca Juga: UPT Rumah Sewa Solo: Rusunawa Semanggi Harus Dikosongkan Tahun Ini

“Batas waktu pengosongan hunian rusunawa itu sesuai kesepakatan dengan pengurus paguyuban penghuni rusunawa. Penghuni yang belum pindah, kami beri kesempatan hingga 23 September,” ujar Kepala UPT Rumah Sewa Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Solo, Iswan Fitradias, kepada Solopos.com, Kamis (8/9/2022).

Iswan menyampaikan kebijakan itu tertuang dalam surat edaran DPKPP Solo tentang Pembayaran Tagihan Listrik Rusunawa Semanggi dan Pengosongan Unit Pasca-Pembagian Kompensasi.

Sebagian Penghuni Telah Pindah

Dia selalu berkoordinasi dengan pengurus paguyuban rusunawa untuk mendorong agar penghuni Rusunawa Semanggi Solo segera mengosongkan hunian. Waktu yang diberikan pemerintah untuk pindah dari rusunawa cukup panjang.

Baca Juga: Keselamatan Terancam, Penghuni Rusunawa Semanggi Solo Minta Kepastian

“Waktu satu bulan cukup untuk mencari rumah kontrakan atau indekos. Termasuk memindahkan barang-barang perabotan rumah tangga. Itu juga lebih dari cukup waktunya,” katanya.

Sementara itu, Ketua RT 006/RW 002 Rusunawa Semanggi, Kelurahan Mojo, Narto, mengatakan sebagian penghuni rusunawa telah pindah setelah menerima bantuan subsidi uang sewa rumah.

Mereka mencari rumah kontrakan atau rumah indekos di wilayah Pasar Kliwon. Narto mengaku juga telah membayar uang muka sewa rumah di wilayah Pasar Kliwon.

Baca Juga: Makin Susah Beli Rumah di Solo, Sejak 2017 Hanya 2 Perumahan Dibangun

“Yang jelas, penghuni rusunawa menyewa kamar indekos atau rumah kontrakan tak jauh dari lokasi rusunawa. Masih di wilayah Pasar Kliwon. Harga sewa rumah di tengah kota masih tinggi dibanding di wilayah pinggiran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya