Soloraya
Rabu, 19 Juni 2013 - 22:36 WIB

BANTUAN KADER POSYANDU : Bantuan Molor, Kader Posyandu Terpaksa Tombok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Forum Komunikasi Kader Posyandu (FKKP) Solo mengeluhkan bantuan operasional Posyandu yang tak kunjung turun hingga pertengahan tahun. Kondisi tersebut menyebabkan kader harus tombok untuk kegiatan operasional.

Koordinator FKKP, Ruliyani, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (19/6/2013), mengatakan pihaknya sudah mengajukan proposal sejak Februari untuk pencairan dana operasional. Pihaknya dijanjikan April duit sebesar Rp2 juta per Posyandu itu bakal cair. Namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi.

Advertisement

“Katanya masih ada satu bagian RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang kurang. Kami diminta melengkapi itu,” ujarnya.

Pihaknya menyayangkan Pemkot yang sejak awal kurang menyosialisasikan aturan administratif pencairan. Akibatnya, 930 posyandu dari lima kecamatan di Solo harus menyiapkan ulang persyaratan yang dibutuhkan.

“Kami belum tahu apakah syarat yang baru sudah terkumpul di kecamatan. Yang jelas hal ini cukup mengganggu kinerja Posyandu,” kata dia.

Advertisement

Menurutnya, para kader harus mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk menalangi operasional seperti pembelian alat tulis kantor dan pemberian makanan tambahan. Sebagai informasi, makanan tambahan diberikan per bulan dengan rata-rata anggaran Rp3.000 per jiwa. Sementara jumlah balita maupun lansia per posyandu sekitar 50-100 orang.

“Ibaratnya kami ini ujung tombak sekaligus ujung tombok,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan tidak sekali ini saja pencairan bantuan macet. Ruliyani menyebut bantuan tahun lalu bahkan baru cair Januari tahun ini. Untuk menyiasati molor berkepanjangan, pihaknya berinisiatif memasukkan proposal per kecamatan. Tahun ini pihaknya menunjuk Kecamatan Laweyan untuk menerima bantuan paling awal.

Advertisement

“Kalau diajukan langsung lima kecamatan takutnya kacau seperti tahun kemarin. Ternyata ini sama saja,” ujarnya.

Lebih jauh, dirinya meminta Pemkot mempertimbangkan kenaikan dana operasional tahun depan. Menurutnya, dana sebesar Rp2 juta tak lagi mencukupi kebutuhan Posyandu. “Kalau mau jujur, jelas tidak cukup. Terlebih bagi posyandu yang mengelola 100-an jiwa”

Kabid Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK), Purwanti, mengupayakan bantuan cair bulan ini. Pihaknya mengakui sempat ada problem administratif yang mengganggu proses pencairan dana. Sementara Sekda Solo, Budi Suharto, siap menyeriusi peningkatan dana operasional Posyandu. Menurutnya, anggaran operasional yang ada tak lagi menjawab kebutuhan zaman. Pihaknya berencana mengusulkan kenaikan tersebut di 2014.

“Sudah lama operasional Posyandu tidak mengalami peningkatan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif