Soloraya
Senin, 1 April 2013 - 18:30 WIB

Bantuan Korban Puting Beliung Lambat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/dok)

ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/dok)

KLATEN–Penyerahan bantuan kepada korban puting beliung di Kecamatan Jatinom dinilai lambat. Pasalnya puting beling terjadi sekitar satu setengah bulan yang lallu dan sebagian rumah warga sudah diperbaiki.

Advertisement

“Memang agak lambat [pemberian bantuan]. Hal ini karena dulu sebenarnya sudah diberi bantuan dari pemkab tapi tidak merata. Oleh karena itu, kami mencoba mengajukan ke provinsi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan baru turun hari ini,” ungkap Camat Jatinom, Anang Widjatmoko, saat dihubungi solopos.com, Senin (1/4/2013).

Anang menuturkan sebagian rumah warga yang mendapat bantuan tersebut sudah diperbaiki. Namun di Desa Mranggeng, menurut Anang masih banyak yang belum diperbaiki. Mengenai pembangunan rumah warga, Anang mengimbau untuk dilakukan secara gotong royong supaya tidak memberatkan warga yang tertimpa musibah. Hal ini karena bantuan yang diberikan BPBD berupa barang, bukan uang.

“Sebaiknya memang barang supaya tepat penggunaannya. Karena kalau uang, bukannya untuk memperbaiki rumah tapi takutnya untuk yang lain,” ujar Anang.

Advertisement

Pada Senin pagi, BPBD memberikan bantuan berupa genteng, seng, asbes, sembako, kebutuhan mandi dan obat-obatan di Kantor Kecamatan Jatinom. Bantuan tersebut diberikan kepada 26 keluarga yang tersebar di empat desa, yakni Mranggen, Jemawan, Randulanang dan Gedaren.

Sementara itu, Kepala BPBD Klaten, Sri Witono, menuturkan, bantuan tersebut berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang diajukan melalui BPBD Provinsi. “Dana penanggulangan bencana kabupaten sangat minim, hanya Rp250 juta jadi tidak mencukupi untuk membantu semua warga yang tertimpa musibah,” terang Witono saat ditemui solopos.com di ruangannya.

Menurut Witono, mengingat luasan wilayah dan geografis Kabupaten Klaten yang rawan bencana, dana penanggulangan bencana minimal Rp1 miliar supaya bisa menjangkau semua warga. Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengusahakan perbaikan tanggul di Cawas dan rumah yang terancam ambrol di Juwiring.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif