SOLOPOS.COM - Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Marno, didampingi Pimpinan Perum Bulog Cabang Surakarta, Andy Nugroho,  melepas armada penyaluran bantuan pangan di kompleks Pergudangan Bulog Triyagan, Sukoharjo pada Rabu (12/4/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR— Bantuan pangan berupa beras mulai disalurkan Bulog Cabang Solo untuk 73.910 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Karanganyar. Bantuan pangan tersebut diwanti-wanti tidak untuk dijualbelikan.

Selain untuk menekan laju inflasi, penyaluran bantuan pangan mampu membantu masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan rendah memenuhi kebutuhan Lebaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penyaluran bantuan pangan Secara simbolis dilakukan Pimpinan Perum Bulog Cabang Solo, Andy Nugroho, didampingi Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos), Marno dan Kabid Ketahanan Pangan Dispertan PP, Budi Sutrisno, kepada KPM di Komplek Pergudangan Perum Bulog di Triyagan, Sukoharjo, Rabu (12/4/2023). Tiap KPM mendapat 10 kg beras.

“Total 739 ton beras yang disalurkan Bulog untuk bantuan pangan dari pemerintah di Kabupaten Karanganyar,” kata dia.

Andy mengatakan data keluarga penerima bantuan sesuai dengan data dari Kementrian Sosial (Kemensos) yang didistribusikan kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. Masing-masing KPM, lanjut Andy, mendapat bantuan beras sebanyak 10 kilogram dengan jangka waktu pemberian selama tiga bulan, April hingga Juni.

Penyaluran bantuan beras menjelang Lebaran ini juga diharapkan membantu masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah bisa meringankan beban dari sisi kebutuhan pokok. Karena itu, dia meminta bantuan ini tidak dijualbelikan.

“Semoga tepat sasaran dan tepat waktu penyalurannya. Untuk bulan ini, ditarget 17 April sudah selesai. Sehingga bisa bermanfaat bagi KPM dalam menyambut momentum hari raya,” tuturnya.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Marno, mewakili Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menuturkan penyaluran bantuan ini merupakan program nasional yang perlu dijalankan secara bersama-sama. Dalam pelaksanaannya, program ini membutuhkan kerja sama antarinstansi  seperti Perum Bulog, pelaksanaan teknis dari Dispertan PP, dan data penerima bantuan dari Kemensos. Karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar penyaluran dapat berlangsung lancar serta tepat sasaran.

Peran serta dari pemerintah kecamatan, desa/kelurahan, para pendamping PKH maupun TKSK dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan selama penyaluran. “Jangan dijualbelikan. Bantuan ini kan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Saya minta semua pihak mengawasinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya