Soloraya
Rabu, 15 Februari 2012 - 21:42 WIB

BANTUAN RTLH: Rumah Magersari Dapat Bantuan RTLH

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Pemkot Solo kembali menerima bantuan rehab rumah tak layak huni (RTLH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebanyak 50 unit. Kali ini, rumah yang berdiri di atas tanah milik orang lain sekalipun (magersari) juga menerima bantuan rehab senilai Rp10 juta/ rumah.

Kabid Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Agus Hastanto menjelaskan, bahwa bantuan rehab RTLH kali ini tak hanya bagi rumah yang bersertifikat milik sendiri. Namun, rumah magersari sekalipun juga menerima bantuan itu.

Advertisement

“Selama pemilik tanah mempersilakan, ya tak apa-apa. Asalkan, rumah yang menerima bantuan benar-benar tak layak huni,” jelasnya kepada Espos, Rabu (15/2).

Kondisi ini bertolak belakang kondisi RTLH di Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon. Di kawasan tersebut, ratusan RTLH terpkasa tak bisa direhab lantaran masih terkendala soal pengelolaan bantua RTLH.
Lurah Baluwarti, Didik WA mengaku bahwa persoalan rehab RTLH selama ini terkendala antara Pemkot Solo dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Pemkot menghendaki agar rehab dilakukan oleh Pemkot sendiri karena menyangkut pertanggungjawabannya. Sementara, Keraton menghendaki agar dana diberikan kepada Keraton dengan alasan warga tersebut menempati tanah magersari atau tanah sewa keraton.

Selain menyasar rumah magersari, sambung Agus, nominal bantuan RTLH kali ini juga cukup banyak, yakni Rp10 juta/ rumah. Anggaran sebesar itu jauh di atas bantuan RTLH APBD Kota Solo yang hanya sekitar Rp2 juta. “Dengan dana Rp10 juta, pemilik rumah bisa membayar tukang Rp1 juta dan beli material banguna Rp9 juta,” ungkapnya.

Advertisement

Penunjukkan RTLH di Kota Solo kali ini, diakui Agus sangat tergesa-gesa. Pasalnya, pihaknya hanya diberi waktu dua hari untuk menghimpun data RTLH sebanyak 50 rumah di lima kecamatan. “Kami terpaksa kerja maraton siang malam. Sebab, hari Jumat surat baru turun. Namun, Seninnya, data sudah harus naik ke pusat,” akunya. JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif