Soloraya
Minggu, 3 Januari 2021 - 01:00 WIB

Bantuan Sosial di Karanganyar Diarahkan untuk Kebutuhan Mendesak

Candra Mantovani  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga korban terdampak bencana alam di Pendapa Rumdin Bupati Karanganyar Selasa (29/12/2020). (Solopos.com-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (29/12/2020), terlihat banyak didatangi orang. Mereka duduk berjarak. Di sudut lainnya terlihat juga dua meja kecil bantuan sosial yang dijaga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karanganyar.

Para personel BPBD Karanganyar melayani proses verifikasi berkas yang dibawa oleh masyarakat yang datang silih berganti. Mereka mengurus proses penerimaan bantuan sosial kebencanaan tahap II yang saat itu dijadwalkan untuk diserahkan kepada 113 keluarga yang terdampak bencana periode Juni 2020 hingga Selasa (15/12/2020).

Advertisement

Penyerahan bantuan sosial secara langsung dilakukan secara simbolis oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kepada tiga orang warga terdampak yang salah satunya keluarga korban meninggal akibat tanah longsor di Tawangmangu beberapa waktu lalu.

Kata Fengsui Kendaraan di Depan Rumah Pengaruhi Energi Positif

Advertisement

Kata Fengsui Kendaraan di Depan Rumah Pengaruhi Energi Positif

Meskipun tujuan awal bantuan tersebut untuk membantu meringankan beban masyarakat memulihkan aset bangunan yang rusak, namun tak sedikit yang memutuskan menggunakan uang bantuan tersebut untuk kebutuhan yang lebih mendesak terlebih dulu.

Salah satunya diungkapkan oleh warga Sedayu, Tengklik, Tawangmangu, Wiji Ari Winarto, yang merupakan keluarga korban jiwa tanah longsor Tawangmangu. Dia termasuk dalam penerima bantuan yang disalurkan pada tahap II 2020 oleh BPBD Karanganyar.

Advertisement

Jadi Beban Keluarga, Pria Sumut Dicoret dari Keluarga, Begini Kisahnya...

“Kalau untuk pemanfaatannya mau digunakan untuk biaya sekolah adik saya dulu. Karena ini kan sudah kelas III SMA, dan sebentar lagi mau kuliah. Jadi prioritas dana ini untuk itu dulu. Kalau rumah, kan itu butuh dana yang lebih besar, jadi lebih memilih menabung dulu untuk memperbaiki,” jelas dia ketika ditemui Espos setelah menerima bantuan.

Namun, Wiji mengaku memiliki niatan untuk pindah rumah dibandingkan harus memperbaiki rumah lamanya yang sudah rusak diterjang tanah longsor. Pasalnya, dia mengakui keamanan di lokasi rumahnya saat ini tidak bisa dijamin.

Advertisement
Penerimaan bantuan sosial kebencanaan tahap II yang saat itu dijadwalkan untuk diserahkan kepada 113 keluarga yang terdampak bencana periode Juni 2020 hingga Selasa (15/12/2020). (Solopos.com-Candra Mantovani)

“Kalau saya mungkin akan lebih memilih pindah. Makanya ini sedang mengumpulkan uang dulu. Karena ya sudah tidak aman. Takut terjadi lagi, soalnya sudah empat kali longsor. Sementara mengungsi di rumah Pakdhe dulu untuk sehari-hari,” beber dia.

 

Perhatikan Warna Cat Kamar Bayi, Fengsui Bilang Bisa Tenangkan Mood

Advertisement

Sementara itu, korban bencana lainnya, Wardoyo, 40, yang tempat usahanya terdampak kebakaran. Wardoyo terkategorikan terkena dampak berat karena mengalami kerugian sekitar Rp100 juta karena kandang ayamnya ludes dilalap api.

Tambahan Modal

Uang bantuan yang didapatkannya saat itu, menurutnya akan digunakan untuk membantu tambahan modal untuk membangun kembali usahanya. “Dapatnya Rp5 juta karena kategori berat. Tidak banyak dibandingkan kerugian. Tapi sudah bagus karena ada perhatian dari pemerintah. Setidaknya bisa tambah-tambah buat modal,” terang dia.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan bantuan yang diberikan berdasarkan kategori yang sudah ditentukan tim. Bantuan yang disalurkan antara lain 63 keluarga untuk rusak ringan sejumlah Rp94,5 juta, 19 keluarga untuk rusak sedang Rp57 juta, dan 31 keluarga rusak berat dengan total bantuan Rp155 juta.

Kantong Kering, Pria dari Balikpapan Nekat Menyeberang Laut Pakai Galon

Total bantuan yang disalurkan pada tahap II ini senilai Rp306,5 juta. “Tapi kami serahkan dan bebaskan uangnya untuk apa. Tidak harus untuk memulihkan kerusakan. Mereka [penerima] sudah punya prioritas sendiri,” ucap dia.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mewanti-wanti agar penerima bantuan sosial itu tidak terkecoh dengan adanya oknum yang mengaku dari Pemkab Karanganyar dan berusaha memotong nominal bantuan. Dia menegaskan, bansos kebencanaan tidak ada pemotongan sama sekali.

“Kalau ada yang bilang ada potongan jasa, silakan foto orangnya dan kirimkan ke saya. Ancam oknum itu juga kalau minta bagian untuk dilaporkan ke saya. Bansos ini tidak ada potongan sama sekali. Jangan sampai terjebak,” tegas dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif