Soloraya
Rabu, 11 Desember 2013 - 15:09 WIB

BANTUAN SOSIAL : Pemkab Siapkan Rp1,65 Miliar untuk 2.500 Lansia Telantar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN--Pemkab Klaten menyiapkan anggaran senilai Rp1,65 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014. Anggaran itu untuk membantu 2.500 orang lanjut usia (lansia) telantar di Kabupaten Klaten.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten, Slamet Widodo, mengatakan total anggaran Rp1,65 miliar itu terdiri atas Rp1,5 miliar untuk bantuan lansia telantar. Sedangkan Rp150 juta untuk operasional Komisi Daerah (Komda) Lansia.

Advertisement

Nantinya, lanjut dia, bantuan itu disalurkan melalui Komda Lansia yang akan dilantik pada Kamis (12/12/2013). Komda Lansia tersebut terdiri atas paguyuban mantan pegawai negeri sipil (PNS) yang juga lansia. “Jadi, masing-masing lansia akan mendapat Rp50.000/bulan. Jumlah itu memang masih minim, tetapi setidaknya bisa membantu kehidupan mereka,” katanya saat ditemui solopos.com di sela-sela Job Fair 2013 di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Selasa (10/12/2013).

Menurutnya, bantuan itu sesuai amanat undang-undang karena masih banyak lansia yang telantar. Ia menyatakan bantuan dari APBD tersebut baru kali pertama. Sedangkan dari pemerintah pusat sudah ada bantuan sejak beberapa tahun sebesar Rp200.000/bulan, tetapi hanya untuk 150 orang lansia.

“Jadi, lansia yang kami bantu minimal berumur 60 tahun. Bantuan itu bukan hanya untuk lansia yang hidup sebatang kara, tetapi juga untuk lansia yang tinggal dengan anaknya tetapi kondisinya miskin. Setidaknya, bantuan itu bisa membantu mencukupi kebutuhan utama berupa makan, sehingga meringankan pengeluaran keluarga yang ditinggali,” tuturnya.

Advertisement

Slamet menambahkan, sebenarnya lansia telantar di wilayah Kabupaten Klaten masih banyak. Sebab, jika 2.500 orang lansia telantar itu dibagi di 401 desa/kelurahan, maka yang mendapat bantuan hanya sekitar lima orang untuk satu desa. “Ini untuk tahap awal. Ke depan, akan kami data secara bertahap,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif