SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Wahyu Prasetyo, mengklaim pemberian bantuan sapi dari program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) kepada warga terdampak erupsi Gunung Merapi di Desa Sapen, Kecamatan Manisrenggo, sudah tepat sasaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wahyu mengakui, pengajuan proposal untuk program RR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Pemdes Sapen pada awalanya memang sempat bermasalah. Dalam proposal yang dikirimkan kepada Bidang Peternakan Dispertan Klaten, bantuan 10 ekor sapi itu rencana diberikan kepada perangkat desa. Wahyu menilai bantuan sapi itu salah sasaran jika diberikan kepada perangkat desa.

“Setelah proposal masuk, kami menyortirnya. Karena sasaran tidak tepat, kami meminta kepala desa merevisi proposal itu. Bantuan itu harus diberikan kepada kelompok masyarakat yang menjadi korban terdampak erupsi Gunung Merapi,” papar Wahyu kepada Solopos.com, Kamis (29/11/2012).

Setelah proposal direvisi, Wahyu menegaskan bahwa bantuan ternak sapi kepada warga Desa Sapen sudah tepat sasaran. Dia membantah jika bantuan ternak itu diberikan kepada kalangan istri atau keluarga perangkat desa.

“Kami sudah menerima surat pernyataan dari kepala desa [Sapen] dan berita acara penerimaan bantuan ternak yang disertai dengan bukti-bukti,” tukas Wahyu.

Tak Ada Sosialisasi

Wahyu menjelaskan bantuan sapi dari program RR hanya berjumlah 10 ekor. Dia mengakui bantuan itu tidak akan merata dibagikan kepada korban terdampak erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam. “Masyarakat sangat banyak, sementara bantuan terbatas. Wajar bila ada kecemburuan dari warga yang tak mendapatkan bantuan itu,” katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua RT 13, Dukuh Warurangkang, Desa Sapen, Agus Supriyadi, menyayangkan tidak adanya sosialisasi dari Pemdes Sapen tentang bantuan ternak bagi korban terdampak erupsi Gunung Merapi tersebut. Menurutnya, warga Sapen malah mengetahui perihal bantuan ternak tersebut dari desa tetangga sesama penerima bantuan.

“Warga desa tetangga tak hanya mendapat sosialisasi, tetapi juga diajak berunding. Sementara kami tidak pernah mendapatkan undangan untuk sosialisasi apalagi berunding sehingga wajar jika warga bertanya-tanya tentang bantuan itu,” ungkap Agus.

Diberitakan sebelumnya , sejumlah warga di Dukuh Warurangkang, Desa Sapen, Kecamatan Manisrenggo, Klaten mempertanyakan bantuan sapi dari program RR yang diberikan Badan BNPB untuk warga terdampak erupsi Merapi. Warga menilai bantuan tersebut hanya dinikmati kalangan perangkat desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya