SOLOPOS.COM - Komisi II DPRD Klaten menggelar inspeksi lapangan ke proyek pembangunan Pasar Gede Klaten, Selasa (17/1/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Proyek pembangunan Pasar Gede Klaten ditargetkan rampung pada akhir Maret 2023. Komisi II DPRD Klaten mengingatkan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) akan potensi permasalahan yang mungkin muncul saat proses pemindahan pedagang dari pasar darurat ke bangunan baru.

Hal itu diungkapkan Komisi II DPRD setelah menggelar kunjungan lapangan ke pasar darurat dan proyek pembangunan Pasar Gede, Selasa (17/1/2023) siang. Dalam kunjungan itu, Komisi II mendapatkan informasi terkait proyek pembangunan Pasar Gede yang ditargetkan rampung akhir Maret 2023.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami di pasar darurat sudah berbincang dengan dinas terkait jumlah pedagang lama baik di kios maupun los. Jumlahnya berapa ditanyakan dari data kontraktor dan data di dinas nanti bisa masuk semua ke Pasar Gede,” kata Ketua Komisi II DPRD Klaten, Agus Riyanto.

Agus menjelaskan secara umum tak ada masalah soal ketersediaan tempat untuk pedagang kios maupun los yang merupakan pedagang lawas di pasar tersebut. Namun, Komisi II DPRD menilai ada permasalahan yang harus segera dicarikan solusi.

Masalah itu yakni munculnya para pedagang oprokan baru selama pedagang Pasar Gede dipindah ke pasar darurat. “Pedagang oprokan itu banyak yang baru dan ini harus dicarikan solusi agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari,” kata Agus.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan berdasarkan data dinas ada 436 pedagang kios. Kios yang dibangun di pasar darurat masih mencukupi.

“Untuk pedagang los tercatat ada 561 pedagang dan tempat yang ada di sini [Pasar Gede] jumlahnya masih ada sisa. Menyikapi pedagang oprokan, catatan kami ada 412 pedagang. Sehingga ada sekitar 350 pedagang [oprokan di pasar darurat] yang dimungkinkan tidak bisa masuk di sini,” kata Anang.

Anang menjelaskan sebelum ada proyek rehabilitasi Pasar Gede Klaten, ada pedagang yang berjualan di dalam pasar dan luar pasar. Namun, setelah pembangunan pasar selesai, nantinya tak ada lagi pedagang yang berjualan di luar pasar.

Bersertifikat SNI

Pasar Gede bakal menjadi pasar bersertifikat standar nasional Indonesia (SNI). Salah satu persyaratan pasar rakyat bersertifikat SNI yakni tidak ada pedagang yang berjualan di luar pasar.

Anang mengatakan dinas masih mengaji solusi untuk pedagang yang dimungkinkan tak tertampung di Pasar Gede Klaten saat pemindahan pedagang. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan permasalahan yang dimungkinkan terjadi.

Terkait pemindahan pedagang, Anang belum bisa memastikan meski proyek pembangunan rampung akhir Maret 2023. Dia menjelaskan Pemkab masih mempersiapkan berbagai hal teknis agar saat pemindahan kondisi pasar benar-benar siap beroperasi.

Pemkab saat ini membentuk tim untuk persiapan pengoperasian pasar. “Kami tidak semudah itu untuk memindahkan. Karena maintenance bangunan pasar yang baru luar biasa. Ini nanti pasarnya semimodern. Pasar dilengkapi delapan eskalator dan itu membutuhkan tenaga listrik tidak sedikit,” kata dia.

“Kemudian kami persiapkan tenaga yang merawat pasar karena perlu ahli eskalator termasuk hidran. Begitu pula dengan tenaga ahli untuk perawatan PLTS. Setelah semua dipersiapkan, kami akan maju untuk pemindahan

Sebagai informasi, Pasar Gede berdiri di lahan seluas 13.725 meter persegi berada di Jl HOS Cokroaminoto, Kelurahan Kabupaten Kecamatan Klaten Tengah. Ada dua gedung di Pasar Gede yang baru. Masing-masing gedung terdiri dari tiga lantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya