Soloraya
Selasa, 16 Agustus 2022 - 16:07 WIB

Banyak Dicari, Ini Kelebihan dan Kekurangan Beli Rumah Subsidi Boyolali

Nimatul Faizah  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kompleks rumah subsidi di Perumahan Griya Sidomulyo Asri, Teras, Boyolali, Jumat (12/8/2022). Daerah tersebut dihuni sekitar 100 unit. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Sejumlah pekerja memilih membeli rumah subsidi di Boyolali dengan alasan murah dan terjangkau.

Advertisement

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, harga rumah subsidi di Boyolali pada 2021 yakni Rp 150,5 juta. Sementara harga baru pada 2022 sekitar Rp160 juta dengan luas sama yakni bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi.

Bangunannya dibuat berbeda-beda sesuai desain dari developer. Bangunan dengan type tersebut memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Membeli rumah subsidi dengan alasan harga murah diamini salah seorang staf administrasi perusahaan swasta di Jaten, Karanganyar, Tunggul Vambudi, 33. Ia membeli rumah di Perumahan Bersubsidi Baran Regency 2 Mentuk, Mojosongo, Boyolali yang berjarak sekitar 35 kilometer dari tempat kerjanya.

Advertisement

Tunggul menyebutkan kelebihan memiliki rumah bersubsidi di Boyolali. Ia mengatakan harga rumah subsidi lebih terjangkau walaupun cicilannya cukup lama.

Baca juga: Daftar Lokasi Rumah Subsidi Boyolali Paling Diminati hingga Paling Sepi

Ditambah uang muka atau down payment cukup murah yakni sekitar 10% dari harga jual bahkan ada yang hanya 1% dari harga jual.

“Dengan harga yang sama tapi tempat yang lebih luas, lainnya 60 meter persegi, ini 76 meter persegi. Dindingnya juga dari batu bata merah, akhirnya saya beli rumahnya pada 2015. Sebelumnya nabung dulu dua tahun biar dapat uang muka Rp10,5 juta dengan cicilan Rp700.000 selama 20 tahun,” kata dia.

Advertisement

Tunggul juga mengungkapkan kelebihan lainnya yakni cicilan beli rumah subsidi di Boyolali bersifat flat atau tetap selama tenor berlangsung. Selain itu, Tunggul mengatakan aspek cicilan yang cukup ringan sesuai dengan penghasilannya.

Sementara, saat ditanya soal kekurangan, dia menyebut kualitas bangunan. Kualitas bangunannya kurang bagus sehingga harus ada dana cadangan untuk renovasi atau menambah bangunan untuk dapur atau bagian depan.

“Untuk kekurangannya itu ketahanan rumah tidak seperti misal bangun sendiri atau rumah nonsubsidi karena daya tahan rumah kurang. Jadi jangka waktu renovasinya lebih cepat,” kata Tunggul.

Baca juga: Pilih Rumah Subsidi Boyolali, Pekerja Tempuh Perjalanan 35 Km Tiap Hari

Advertisement

Tunggul menceritakan awal mula menempati rumahnya di Boyolali harus merenovasi bagian dapur dan teras dengan total anggaran sekitar Rp15 juta.

Saat ini ia juga berniat untuk merenovasi atap karena sudah melengkung atapnya. Namun Tunggul dan istri masih mengumpulkan uang untuk merenovasi di tengah persiapan kelahiran anaknya.

Pembeli rumah subsidi lainnya di perumahan bersubsidi Griya Sidomulyo Asri, Teras, Boyolali, Mella Evrilianti, 33, mengatakan hal serupa.

Mella mengatakan salah satu kekurangan membeli rumah subsidi yakni harus melakukan renovasi karena bangunan tidak cukup bagus. Ia mencontohkan seperti atap agak miring, tembok retak-retak karena biasanya adukan semennya kurang.

Advertisement

Walaupun begitu, Mella merasa lingkungan perumahannya cukup kondusif. Meski cukup jauh dari tempat kerjanya, kompleks perumahannya lengkap dengan fasilitas umum seperti musala dan taman.

Baca juga: Rumah Subsidi dan Non Subsidi, Begini Perbedaannya

“Untuk keamanan, di perumahan ini diadakan ronda bapak-bapak bergiliran tiap malam. Orang yang tinggal di sini ramah dan bagus gotong-royongnya. Kegiatan sosial juga aktif,” pujinya.

Perempuan asal Magetan, Jawa Timur tersebut mengaku memilih rumah subsidi di daerah Teras, Boyolali, karena terjangkau dengan gajinya yang berada di angka Rp2 – 3 juta per bulan.

Selain itu, perumahannya juga aksesnya lebih mudah, lingkungan yang asri, dekat dengan jalan raya serta jalanan yang sudah beraspal.

“Saya melihat beberapa perumahan subsidi di Solo, di daerah Plesungan dan sekitarnya letaknya di tengah-tengah hutan dan akses jalannya kurang bagus menurut saya. Selain itu, perumahan subsidi di sana waktu itu [2018] belum banyak dihuni, jadi kurang srek ambil yang di Solo,” kata guru SD tersebut.

Advertisement

Mella akhirnya membeli rumah subsidi di daerah Teras, Boyolali dengan uang muka Rp10 juta dari pinjaman orang tuanya. Cicilan flat per bulannya Rp1 juta selama 15 tahun.

Baca juga: Dekat Bandara, Harga Rumah di Ngemplak Boyolali Tembus Rp500 Jutaan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif