SOLOPOS.COM - Sosialisasi Gerakan Merbabu atau Merawat Bayi dan Ibu untuk menekan kasus kematian ibu dan bayi di Setda Boyolali, Senin (22/5/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali turut dilibatkan dalam gerakan Merbabu atau Merawat Bayi dan Ibu yang dicanangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi.

Apindo diundang dalam sosialisasi gerakan tersebut di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Senin (23/5/2023). Apindo pun berkomitmen turut serta menerapkan gerakan Merbabu untuk menurunkan jumlah kematian ibu yang bekerja di industri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Apindo Boyolali, Imam Bahri, menilai program tersebut merupakan hal positif. “Jadi kita semua berusaha semaksimal mungkin bagaimana ibu yang baru melahirkan tetap sehat, bayinya pun sehat,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (23/5/2023).

Ia juga mengatakan banyak perempuan yang bekerja di industri, sehingga Apindo Boyolali berkomitmen turut serta menurunkan jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Boyolali menjadi nol sesuai target gerakan Merbabu.

Apindo juga telah meminta Dinkes Boyolali lewat Puskesmas agar dapat menyosialisasikan terkait kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita (KIBBLA) dan Gerakan Merbabu ke perusahaan-perusahaan.

“Kami, Apindo Boyolali, akan mendukung jika nanti dari Dinas Kesehatan membutuhkan perusahaan yang akan dijadikan target sosialisasi,” kata dia. Imam berharap kegiatan positif tersebut dapat diimplementasikan agar Gerakan Merbabu dan KIBBLA dapat berjalan dengan arahan yang jelas dan tepat sasaran.

Terpisah, Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengatakan turut diundangnya Apindo karena saat ini banyak wanita yang juga bekerja di industri. “Kami berharap perusahaan bisa membantu supaya menjaga ibu hamil bekerja masih sehat,” kata dia.

Gerakan Merbabu ini, tutur Puji, melibatkan unsur pentahelix yang salah satunya merupakan industri atau pelaku usaha. Sementara itu, Asisten II Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, mengatakan tidak semua pendampingan bisa dilakukan di desa karena ada ibu yang bekerja dan kesulitan berkumpul saat kegiatan Gerakan Merbabu di desa.

“Semisal ibu hamil bekerja di perusahaan A di Mojosongo, ya nanti pendampingnya dari Puskesmas setempat,” kata dia. Pendampingan dari Dinkes Boyolali tersebut akan melalui perusahaan. Untuk itu lah Apindo dilibatkan untuk menyukseskan Gerakan Merbabu di dunia industri Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya