SOLOPOS.COM - Ratusan ibu nasabah Bank Djoko Tingkir Sragen berjoget bersama saat ada kuis dengan hadiah menarik saat temu nasabah di Gedung SMS Sragen, Selasa (7/3/2023) sore. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan ibu rumah tangga (IRT) berbondong-bondang membuka rekening di Bank Djoko Tingkir Sragen karena menganggap banyak keuntungan yang akan diperoleh.

Hanya bermodal Rp25.000, kaum perempuan sudah bisa memiliki rekening baru dan mendapatkan pendampingan pemberdayaan untuk memiliki usaha baru. Bahkan, mereka bisa mendapatkan akses pinjaman tanpa jaminan dengan plafon sampai Rp3 juta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ratusan ibu itu dikumpulkan manajemen Bank Djoko Tingkir Sragen di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) pada Selasa (7/3/2023). Mereka mendapat fasilitasi pemantapan program pemberdayaan perempuan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga sebagai implementasi gerakan kakak asuh badan usaha milik daerah (Gerakan Bu Mirah).

Direktur Utama PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto, kepada Solopos.com, Kamis (9/3/2023), menyampaikan Bank Djoko Tingkir Sragen memasang target bisa menggaet 1.000 ibu se-Kabupaten Sragen untuk membuka rekening di Bank Djoko Tingkir.

Dia mengatakan target itu optimistis bisa tercapai karena hingga kini ibu-ibu yang sudah mendaftar sudah mendekati 1.000 orang. Dia mengatakan ibu-ibu ini mayoritas belum memiliki usaha.

“Bank Djoko Tingkir hadir memberi pendampingan lewat Gerakan Bu Mirah sebagai program lanjutan pelatihan pembuatan deterjen di Desa Pengkol beberapa waktu lalu. Mereka tak sekadar buka rekening, tetapi mereka kami ajari bagaimana akuntansi sederhana, pendampingan usaha, dan pelatihan pembuatan produk rumah tangga, seperti sabun, deterjen, sabun cuci piring, dan seterusnya,” jelas Titon.

Dia menerangkan dengan adanya pelatihan dan pendampingan itu, para ibu bisa mandiri dan menghasilkan tambahan pendapatan keluarganya yang harapannya bisa ditabungkan ke Bank Djoko Tingkir.

Dalam pelatihan dan pendampingan itu, Titon mengungkapkan Bank Djoko Tingkir menggandeng Tim Peduli Semesta Bumi Sukowati, sebuah tim independen yang tidak berorientasi profit tetapi murni pemberdayaan perempaun.

“Ratusan ibu yang sudah membuka rekening itu ada di Jenar sebanyak 300 orang, Tanon ada 100 orang, Sambungmacan ada 120 orang, Kedawung ada 80 orang, Sidoharjo ada 50 orang, Kalijambe ada 120 orang, dan gabungan dari sejumlah desa ada 60 orang, serta dari organisasi Fatayat NU ada 150 orang. Sudah mendekati 1.000 orang yang sudah mendaftar,” ujarnya

Dia mengatakan mereka tertarik buka rekening di Bank Djoko Tingkir itu karena hanya bermodal Rp25.000. Hal itu menjadi saldo pertama paling rendah di antara bank lainnya.

Dia menyampaikan dengan membuka rekening Rp25.000, Bank Djoko Tingkir masih memberi pendampingan luar biasa.

“Semua ini untuk warga Sragen. Kami juga menggandeng PT Gentrade [PT Sragen Trading and Investment]. Ketika mereka pelatihan pembuatan produk rumah tangga maka belanja bahan bakunya ke PT Gentrade. Saat sudah besar maka mereka bisa menjadi usaha mikro kecil menengah (UMKM),” katanya.

Terkait pemasaran produk, jelas dia, selama ini hanya untuk kelompok perempuan karena produknya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dia mendorong produk mereka bisa bersaing dengan produk pabrikan yang beredar di pasaran.

“Untuk memotivasi mereka, kami memeri pinjaman tanpa agunan untuk melawan rentenir. Cukup dengan bayar administrasi di depan,” jelasnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menambahkan BUMD Sragen ini memiliki program pendampingan bagi kelompok emak-emak yang menjadi bagian dari program Rp10 miliar untuk UMKM Sragen.

Dia mengatakan Bank Djoko Tingkir ini mendapatkan plafon Rp2,5 miliar dari Pemkab Sragen untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM itu yang disalurkan lewat kredit lunak tanpa agunan dengan plafon maksimal Rp3 juta.

“Ini bisa mengentaskan problem masyarakat dan masyarakat bisa terhindar dari rentenir atau lintah darat. Program ini kami berikan ke dua bank milik Pemkab, yakni Bank Djoko Tingkir dan Bank Syariah Sragen. Kriteria penerimanya harus yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang nantinya bisa sinergi dengan Program Desa Tuntas Kemiskinan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya