SOLOPOS.COM - Bacapres Anies Baswedan berkunjung ke Ponpes Nurul Huda Plosokerep, Gondang, Sragen, Selasa (23/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Banyaknya komentar miring di media sosial yang diarahkan kepadanya tak membikin sosok bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan goyah. Anies justru semakin mendekati masyarakat dengan bersafari politik di wilayah Jawa, salah satunya di Pondok Pesantren Nurul Huda Plosokerep, Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (23/5/2023).

Banyaknya komentar negatif yang menjatuhkan bagi Anies justru menjadi kesempatan masyarakat Indonesia untuk menilai sosok secara ojektif. Anies menyebut yang berbicara di media sosial itu mungkin 20-30 orang, tetapi yang menonton bisa sampai puluhan ribu orang. “Puluhan ribu orang ini diam tetapi mereka sebenarnya menilai. Ini merupakan proses pembelajaran karena masyarakat sekarang lebih rasional,” ujar Anies saat diwawancarai Solopos.com di sela-sela kunjungan ke Ponpes Nurul Huda Gondang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kedatangannya ke ponpes pimpinan Abah Syarif Hidayatullah itu diakuinya dalam kapasitasnya sebagai bakal capres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan nasihat, bimbingan, dan doa dari Abah Syarif .

Lebih lanjut Anies menilai media sosial menjadi ruang  terbuka untuk menyampaikan apa saja. Media sosial menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menilai calon secara objektif. “Oleh karenanya jangan pernah ada larangan untuk berekspresi! Jangan pernah ada pasal-pasal yang membuat orang takut bicara, takut mengkritik, tetapi sebaliknya media sosial menjadi wahana,” katanya.

Ditanya soal sosok bakal cawapres pilihannya, Anies belum mau membeberkan meski mengaku sudah memiliki bayangan. “Bayangan cawapres itu pasti ada. Baru bayangan. Nanti pada waktunya pasti diumumkan. Sekarang saya fokus ke ponpes dulu,” jelasnya.

Sementara itu, Abah Syarif memberi nasihat kepada Anies lewat karakter-karakter dalam wayang kulit. “Gatutkaca itu simbol angkatan udara yang harus dikuasai negara. Ada simbol karakter Antareja yang bisa ambles bumi. Sosok itu menjadi simbol pertambangan di Indonesia yang harus dikuasai negara. Ada pula karakter Abimanyu itu simbol angkatan darat yang harus diperluas dan diperkuat. Ontosena itu simbol angkatan laut. Kalau Pak Anies jadi presiden jangan kalah dengan Patih Gajahmada yang menguasai lautan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya