Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mendorong pemerintah desa/kelurahan memaksimalkan fungsi rumah karantina mandiri untuk para pasien positif tanpa gejala.
Langkah ini untuk memutus mata rantai penularan terutama klaster keluarga. Informasi yang Solopos.com himpun, Kamis (22/20/2020), jumlah kasus konfirmasi positif tanpa gejala Sukoharjo hingga 22 Oktober mencapai 579 orang.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Angka ini jauh lebih besar daripada pasien positif dengan gejala yang mencapai 348 orang. Beberapa pekan terakhir, penyumbang terbanyak kasus positif tanpa gejala adalah klaster keluarga.
Satu Pegawai Positif Corona, Kantor BKPPD Solo Ditutup Sepekan
Dengan mengarantina warga Sukoharjo positif Covid-19 tanpa gejala dalam rumah karantina yang disediakan pemerintah desa/kelurahan akan mengurangi potensi penularan ke anggota keluarga dalam satu rumah.
Karena tidak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan, pasien positif mungkin secara tidak sadar menularkan virus saat berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan pasien positif tanpa gejala yang tak memungkinkan karantina mandiri di rumah bisa memanfaatkan rumah karantina desa/kelurahan.
Warga Jebres Solo Diringkus Saat Taruh Bungkusan Kondom Yang Isinya Ternyata Sabu-Sabu
Protokol Kesehatan Dalam Rumah
Pada awal pandemi Covid-19, setiap desa/kelurahan bahkan dusun memiliki rumah karantina Covid-19. “Pasien positif bisa menjalani karantina mandiri dalam rumah karantina jika kondisi rumah kecil dengan anggota keluarga cukup banyak,” katanya kepada Solopos.com, Kamis.
Yunia menyampaikan ancaman persebaran Covid-19 dari klaster keluarga semakin meningkat. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster ini.
Masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat beraktivitas luar rumah. Misalnya, memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Apes Banget! Sudah Mau Pensiun, 2 Guru SD Solo Malah Kena Tipu Jutaan Rupiah
Hal serupa mesti diterapkan masyarakat Sukoharjo di dalam rumah meski tidak ada yang karantina karena positif Covid-19.
“Usahakan tubuh dalam kondisi bersih dengan mandi setelah beraktivitas luar rumah. Setelah mandi baru berkumpul dengan anggota keluarga,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini mengungkapkan terus memperkuat uji swab PCR pada 12 puskesmas.